Antonio Conte di Inter Milan: Tak Semua Sentuhanku Jadi Emas

Antonio Conte di Inter Milan: Tak Semua Sentuhanku Jadi Emas

Lucas Aditya - Sepakbola
Rabu, 29 Jul 2020 22:10 WIB
NAPLES, ITALY - JANUARY 06: Antonio Conte FC Internazionale coach and Romelu Lukaku of FC Internazionale celebrate the victory after the Serie A match between SSC Napoli and FC Internazionale at Stadio San Paolo on January 06, 2020 in Naples, Italy. (Photo by Francesco Pecoraro/Getty Images)
Antonio Conte mengomentari musim pertamanya di Inter Milan. (Foto: Getty Images/Francesco Pecoraro)
Jakarta -

Antonio Conte gagal mengantarkan Inter Milan menjadi juara di musim pertamanya. Pelatih 50 tahun itu menegaskan bahwa sentuhannya tak selalu membuahkan emas.

Inter Milan masih berjuang untuk mengunci posisi kedua di Klasemen Liga Italia 2019/2020. Saat ini, Nerazzurri ada di tangga kedua dengan koleksi 79 poin, hasil dari 37 kali bermain.

La Beneamata bersaing ketat dengan Atalanta untuk finis kedua. La Dea berjarak satu angka dari Inter, baru bermain 36 kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak seperti di Chelsea atau Juventus, Antonio Conte gagal mempersembahkan gelar juara untuk Inter di musim pertama.

Di Juventus pada musim 2011/2012, Antonio Conte berhasil mempersembahkan scudetto. Sama halnya di Chelsea pada musim 2016/2017, eks pelatih Timnas Italia itu juga berhasil menjadi juara Liga Inggris.

ADVERTISEMENT

Rekor mentereng Antonio Conte itu jelas memunculkan ekspektasi tinggi saat dirinya berlabuh di Inter Milan. Dia pun melakukan pembelaan atas kegagalan membawa Inter juara di musim pertama.

"Masalahnya adalah aku tak bisa menjadi orang yang bisa menggambarkan sejarah Inter. Itu apa yang dilakukan oleh anda semua jurnalis dan pundit, untuk melihat angka-angka dan menjelaskan pekerjaan yang sudah dilakukan," kata Conte di Footbal Italia.

"Aku juga sadar bahwa kehadiranku memunculkan ekspektasi tinggi dan itu bisa berdampak pada hasil akhir yang dilihat. Orang-orang mungkin berpikir bahwa momen aku datang, apa yang aku sentuh menjadi emas. Ini terjadi di masa lalu, tapi itu tak berarti selalu terjadi."

"Aku yakin bahwa aku sangat jujur saat aku berbicara dan terkadang itu bisa membuat orang marah. Aku memahami bahwa menyerangku terkadang bisa membawa dampak bagus kepada orang yang ingin menjadi sorotan dan aku mendengar banyak hal mengenai yang aku kerjakan dengan menyinggung profesionalisme diriku."

"Aku bisa membuat kesalahan, tapi aku akan selalu mempunyai gairah dan mencoba untuk mengakselerasi situasi yang sudah melibatkan aku," kata Antonio Conte menambahkan.




(cas/krs)

Hide Ads