Protokol Kesehatan Liga Italia Dibilang Konyol, Kenapa?

Pakar kesehatan Italia menilai protokol kesehatan yang diterapkan di Serie A konyol dan sudah tak sesuai. Akibatnya, banyak pemain yang terjangkit COVID-19.

Virus Corona kembali menjadi ancaman persepakbolaan Negeri Pizza. Total sudah 26 pemain di Liga Italia yang positif COVID-19 sejak musim 2020/2021 digeber.

Genoa menjadi tim paling parah yang terpapar virus Corona, yakni 17 pemainnya dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut. Sejumlah pemain bintang lain semisal Zlatan Ibrahimovic, Radja Nainggolan dan Milan Skriniar juga terjangkit COVID-19.

Banyaknya pemain Liga Italia yang terinfeksi virus Corona menimbulkan pertanyaan terkait protokol kesehatan yang telah dijalankan di Serie A. Padahal, sudah ada mekanisme pencegahan yang dipatok Federasi Sepakbola Italia (FIGC) seperti karantina 14 hari bagi pemain yang terpapar, serta harus dites negatif dua kali berturut-turut sebelum diizinkan kembali ke tim.

Profesor Massimo Galli, kepala departemen penyakit menular Rumah Sakit Sacco di Milan, menyebut ada yang salah dari penerapan pencegahan COVID-19 di liga. Dalam pandangannya, protokol kesehatan yang diterapkan Liga Italia sudah tidak berlaku, sehingga intervensi otoritas kesehatan setempat (ASL) tak dapat terhindarkan.

"Saya berharap kami dapat terus mengadakan pertandingan sepakbola, tetapi tidak masuk akal untuk mengambil risiko. Kami harus melakukan semuanya dengan akal sehat," kata Profesor Galli, dilansir dari Football Italia.

"Saat ini, protokol yang ditetapkan otoritas sepakbola tidak berlaku. Intervensi ASL tak bisa dihindari dan itu diperjelas oleh keputusan terbaru pemerintah," sambungnya.

"Saya bisa memperkirakan apa saja, karena kontak dekat orang yang dites positif bisa langsung dikarantina. Ketika ada kasus pertama, lalu kedua, maka mereka harus melakukan latihan individu, sehingga penyebaran virus itu bisa dicegah ke yang lain,".

"Protokol kesehatan FIGC konyol banget bila menyangkut masalah karantina," demikian kata Profesor Galli soal protokol kesehatan di Liga Italia.