Menteri Olahraga Italia: Ronaldo Jangan Arogan!

Menteri Olahraga Italia: Ronaldo Jangan Arogan!

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 17 Okt 2020 05:00 WIB
ROME, ITALY - SEPTEMBER 27:  Cristiano Ronaldo of Juventus celebrates after scoring the teams second goal during the Serie A match between AS Roma and Juventus at Stadio Olimpico on September 27, 2020 in Rome, Italy.  (Photo by Paolo Bruno/Getty Images)
Cristiano Ronaldo dituding melanggar protokol kesehatan Italia. (Foto: Getty Images/Paolo Bruno)
Jakarta -

Cristiano Ronaldo dituding melanggar protokol kesehatan dan membantahnya. Menteri Olahraga Italia menegaskan tudingannya dan meminta Ronaldo tak arogan.

Ronaldo sebelumnya diberitakan menolak dikarantina dua pekan lalu, setelah dua orang staf Juventus dinyatakan positif COVID-19. Ia tak mau diisolasi di J-Hotel yang ada di dekat markas Bianconeri karena bisa membuatnya absen membela Timnas Portugal.

Ia memilih pulang ke rumah dan berangkat ke Portugal pada Senin (5/10/2020) untuk bergabung dengan skuad Portugal. Langkah itu diikuti sejumlah pemain Juventus, di antaranya Paulo Dybala dan Juan Cuadrado.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepekan kemudian, Ronaldo dinyatakan positif COVID-19 saat berada di kamp Timnas Portugal, di mana ia menjadi satu-satunya pemain yang kena. Usai dinyatakan positif virus Corona, ia pun pulang ke Turin untuk menjalani karantina mandiri, sehingga lebih mudah dipantau Juventus.

Berangkatnya Ronaldo ke Portugal diyakini Menteri Pemuda dan Olahraga Italia Vincenzo Spadafora sebagai sebuah pelanggaran protokol kesehatan. Sebab seharusnya Ronaldo bertahan di J-Hotel hingga Rabu (7/10) dan menjalani satu tes lagi, setelah sebelumnya melakukan dua tes.

ADVERTISEMENT

Ronaldo membantah tuduhan itu dan menegaskan sudah mengikuti aturan, turut menyebut Juventus telah mengklaim adanya izin dari otoritas kesehatan. Ia juga mendapatkan pembelaan dari bos Juventus Andrea Agnelli.

Tapi Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora menekankan tudingannya tak mengada-ada.

"Kemampuan dari seorang pemain tertentu tidak lantas mengizinkan mereka untuk bersikap arogan, tidak menghormati institusi, dan untuk berbohong. Bahkan, semakin dikenal seseorang, maka ia seharusnya makin merasakan tanggung jawab untuk berpikir sebelum bicara dan memberikan contoh bagus," katanya kepada ANSA dikuti Football Italia.

"Saya tidak berniat melanjutkan masalah ini tanpa batas waktu. Saya mengonfirmasi apa yang saya katakan kemarin mengenai perginya beberapa pemain Juventus dari hotel, antara lain berdasarkan komunikasi klub ke Turin ASL (Unit Kesehatan Lokal)."

"Saya tidak akan mencampuri lebih jauh topik itu dan saya menekankan harapan-harapan saya agar semua yang positif terinfeksi agar cepat pulih," tambah Spadafora.




(raw/ran)

Hide Ads