Inter Milan dilaporkan meminta para pemainnya bersedia merelakan dua bulan gaji. Namun Nerazzurri tak akan memaksa jika ada pemain yang tak mau.
Di tengah perayaan scudetto ke-19, Inter mengalami krisis keuangan akibat dampak pandemi COVID-19. Gaji pemain terlambat sejak awal musim, dan klub dilaporkan tidak sanggup memberikan bonus juara kepada Romelu Lukaku dkk.
Laporan dari Sky Sport Italia, Presiden Steven Zhang sudah meminta para pemain Inter untuk melepaskan gaji selama dua bulan. Hal ini pun tak dibantah oleh Beppe Marotta selaku direktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Inter tak akan menekan para pemainnya untuk menerima keputusan tersebut. Seperti diketahui, kabarnya ada pemain yang tak setuju.
"Kami telah meraih sesuatu yang luar biasa musim ini. Semua berkat pelatih, pemain, klub, dan para pemilik. Mungkin kami belum menyadari apa yang sudah kami capai," kata Marotta.
"Di sisi lain, meski masalah ini dialami semua klub, justru Inter yang selalu menjadi sorotan. Tak ada masalah, kami semua melihat situasi yang menyentuh hati nurani, tapi saya pastikan semua kewajiban kontrak akan dipenuhi."
"Semua dimulai dari Presiden (Zhang), yang menjelaskan situasi yang sedang dialami sistem sepak bola Eropa, termasuk Inter. Dia cuma mau menyadarkan orang-orang akan kondisi sulit yang dialami semua klub, tapi yang jelas tak ada paksaan, tak ada perintah."
"Seperti yang saya bilang, Inter akan menghormati kewajiban dalam kontrak," jelas eks CEO Juventus itu.
Inter memang mendapat sorotan paling tajam terkait masalah gaji, meski di awal 2021 ada laporan yang menyebut semua klub Serie A menunggak kecuali Napoli. Ini tak lepas dari apa yang menimpa Jiangsu Suning, klub lain milik Steven Zhang, yang bangkrut pada Februari lalu dan dicoret dari Liga Super China.
(adp/mrp)