Conte Sakit Hati dan Kecewa dengan Tudingan Moratti

Conte Sakit Hati dan Kecewa dengan Tudingan Moratti

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Jumat, 11 Jun 2021 19:15 WIB
FLORENCE, ITALY - JANUARY 13: Antonio Conte manager of FC Internazionale looks on during the Coppa Italia match between ACF Fiorentina and FC Internazionale at Artemio Franchi on January 13, 2021 in Florence, Italy. Sporting stadiums around Italy remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors.  (Photo by Gabriele Maltinti/Getty Images)
Conte Sakit Hati dan Kecewa dengan Tudingan Moratti. (Foto: Getty Images/Gabriele Maltinti)
Milan -

Mantan Presiden Inter Milan Massimo Moratti mengungkapkan kekecewaannya terhadap Antonio Conte belum lama ini. Conte mengaku sakit hati dengan tuduhan Moratti.

Allenatore berusia 51 tahun itu terpaksa pergi setelah membawa Inter memenangi gelar juara Liga Italia 2020/2021. Keputusan itu diambil karena perbedaan rencana kedua belah pihak.

Grup Suning, perusahaan yang memiliki Nerazzurri, sedang kesulitan dana akibat pandemi berkepanjangan sehingga klub harus ngirit di bursa transfer. Sementara Conte maunya agar skuad Inter mesti terus diperbaiki agar bisa bersaing di domestik dan Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massimo Moratti menuding Antonio Conte tidak memiliki ikatan emosional dengan klub. Dia juga disebut tidak punya gairah untuk menghadapi tantangan di Inter Milan.

Conte mengaku kecewa dengan tuduhan Moratti itu. Namun, dia mengatakan bahwa Moratti sudah minta maaf.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak bisa menyangkal kalau kata-kata dia membuat saya sakit hati dan kecewa," aku Conte kepada La Gazzetta dello Sport. "Moratti itu kan seseorang yang cerdas dan berkelas dan mewakili sejarah Inter Milan bersama dengan keluarganya."

"Bagaimanapun, kami sudah berbicara di telepon dan dia minta maaf karena kata-kata dia itu tidak mencerminkan pemikiran dia yang sebenarnya. Siapapun yang mengenal saya tahu akan ikatan kuat yang saya punya untuk setiap tim yang saya latih. Saya sudah memberi segalanya ke manapun saya pergi," lugas mantan juru taktik Juventus dan Chelsea itu.

"Seseorang meninggalkan tim yang lelah dan pemain-pemain yang sudah memberi segala-galanya. Saya selalu meninggalkan pemain-pemain muda dan sudah meningkat dan sebuah tim yang kompak dengan mental juara," Antonio Conte menambahkan.




(rin/cas)

Hide Ads