AS Roma gagal mendapatkan Granit Xhaka yang sejak awal jadi incaran di bursa transfer musim panas ini. Meski demikian, itu bukan penyesalan utama Roma.
Xhaka jadi salah satu pemain yang diinginkan Jose Mourinho untuk memperkuat skuad Roma. Giallorossi saat itu menawarkan biaya sebesar 15 juta euro kepada Arsenal untuk mendapatkan gelandang internasional Swiss itu.
Kabar yang sempat beredar menyebut bahwa Xhaka sudah mencapai kesepakatan pribadi dengan Roma. Namun, Arsenal tidak berniat untuk menjualnya dan gelandang berusia 28 tahun itu pada akhirnya bertahan di London Utara. Sementara Roma menutup bursa tanpa mendatangkan gelandang baru.
Kegagalan transfer Xhaka diakui Direktur Roma Tiago Pinto menyisakan sedikit penyesalan. Meski demikian, itu bukan penyesalan terbesarnya di bursa transfer musim panas ini.
Baca juga: Serigala Ibu Kota Ganas Bersama Mourinho |
Roma masih menyisakan persoalan tentang pemain-pemain yang 'tak diinginkan'. Sejumlah pemain seperti Federico Fazio, Steven Nzonzi, dan Davide Santon tidak masuk rencana Jose Mourinho, tapi menolak untuk meninggalkan Roma.
"Ini bukan soal anggaran, semua orang tahu kami tertarik kepada Granit Xhaka. Tapi negosiasi tidak bisa dilanjutkan dan kami harus fokus ke apa yang lebih mendesak untuk tim ini," ujar Tiago Pinto dalam konferensi pers seperti dilansir Football Italia.
"Xhaka ingin ke Roma, Arsenal tidak punya niat untuk menjual pada saat itu, jadi itu adalah sebuah penyesalan."
"Tapi penyesalan yang sebenarnya dalam situasi ini adalah dengan pemain-pemain yang tak diinginkan ini, karena kami benar-benar bekerja keras dengan Morgan (De Sanctis) dan yang lain untuk memberikan tawaran yang layak dan pantas untuk pemain yang terlibat," katanya.
(nds/mrp)