Inter Milan sudah dua kali mengeksekusi penalti musim ini. Jika Romelu Lukaku masih ada, mungkin ceritanya bakal berbeda.
Inter membuang kesempatan mengalahkan AC akhir pekan lalu saat mendapat penalti di menit ke-27. Lautaro Martinez yang jadi eksekutor penalti gagal membuat gol, setelah bola dibendung Ciprian Tatarusanu.
Inter yang unggul duluan lewat penalti Hakan Calhanoglu di menit ke-11 kebobolan gol bunuh diri Stefan de Vrij di menit ke-17. Inter pun harus puas dengan skor 1-1 dan kembali gagal mengalahkan tim besar musim ini.
Alhasil, Inter kini tertahan di posisi ketiga klasemen dengan 25 poin dari 12 laga, selisih tujuh angka dari Napoli dan AC Milan di puncak klasemen.
Bagi Inter ini adalah kali kedua mereka gagal mengeksekusi penalti, setelah yang pertama saat diimbangi Atalanta 2-2 pada pekan keenam. Saat itu tembakan Federico Dimarco menghantam mistar.
Dua penalti gagal itu berakibat hilangnya empat poin sehingga Inter bisa saja saat ini berada di posisi ketiga, dengan selisih cuma tiga poin.
Sorotan pun mengarah kepada Lautaro yang sejatinya jadi eksekutor utama Inter musim ini, sepeninggal Lukaku. Padahal rekor penalti cukup bagus, yakni enam sukses dari delapan kesempatan di Serie A.
Meski dua yang gagal itu datang dari lima penalti terakhirnya. Setelah, Lautaro ada Calhanoglu, lalu Dimarco dan Ivan Perisic. Pada laga kontra Milan, Calhanoglu sudah mengambil yang pertama sementara Perisic cuma pilihan keempat dan Dimarco dicadangkan.
Kalau sudah begini, Inter Milan boleh jadi tengah merindukan Romelu Lukaku. Lukaku memang lagi seret gol juga di Chelsea saat ini, tapi catatan penaltinya begitu sempurna saat berseragam biru-hitam.
Pemain Belgia itu sukses mengonversi ke-15 penalti yang didapat bersama Inter di seluruh kompetisi.
"Lautaro penendang pertama, lalu Calhanoglu. Hakan meminta yang pertama, jadi berikutnya Lautaro. Mereka yang tentukan itu. Calhanoglu memang tampil hebat malam ini, dia juga tampil oke saat menghadapi Udinese. Tidak mudah mencadangkan siapapun, karena saya punya banyak pemain hebat," ujar pelatih Inter Milan Simone Inzaghi di Football-Italia.
(mrp/raw)