Edin Dzeko didatangkan untuk menggantikan posisi Romelu Lukaku di Inter Milan. Tapi, hal itu tidak membebani karena Dzeko masa bodo dengan pencapaian Lukaku.
Lukaku adalah pilar penting selama dua musim memperkuat Nerazzurri. Dia membuat 64 gol dari 95 penampilan di seluruh kompetisi atau rataan satu gol per dua pertandingan.
Sumbangsih terbesar Lukaku adalah saat membawa Inter menjuarai Liga Italia musim lalu, di mana dia membuat 24 gol. Sayangnya, Lukaku cuma dua musim berseragam biru-hitam sebelum pindah ke Chelsea musim panas lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inter yang krisis keuangan tak kuasa menolak tawaran 150 juta euro dari Chelsea. Kepergian Lukaku tentu meninggalkan lubang besar yang harus ditambal di lini serang.
Maka Inter pun mendatangkan Dzeko dan Joaquin Correa musim panas. Kehadiran Dzeko lantas dipertanyakan mengingat dia sudah berusia 35 tahun dan kariernya dianggap mulai menurun.
Tapi, Dzeko menjawab keraguan tersebut dengan mantap ketika dia jadi andalan baru Inter di lini serang. Pemain Bosnia-Herzegovina itu sudah membuat 12 gol dan tujuh assist dari 29 penampilan di seluruh kompetisi.
Baca juga: Ultras Inter Milan Ancam Boikot Derby Milan |
Inter malah jadi lebih tajam dengan adanya Dzeko karena mampu membuat 53 gol, paling banyak di antara tim-tim Serie A lainnya. Tak cuma Dzeko, sumber gol Inter bisa berasal dari seluruh lini musim ini sehingga mereka memuncaki klasemen dengan unggul empat poin atas AC Milan.
Maka wajar jika Inter tak begitu kehilangan Lukaku yang justru masih naik-turun performanya bersama Chelsea. Dzeko mengaku kunci suksesnya sejauh ini adalah rasa tak peduli dengan penampilan Lukaku sebelumnya, sehingga bisa fokus dengan diri sendiri.
"Jika Anda pindah ke sebuah klub dan mulai berpikir soal pendahulu Anda, maka lebih baik jangan pindah," ujar Edin Dzeko kepada Il Corriere della Serra.
"Saya tidak akan datang ke sini, jika berpikir seperti itu. Saya tahu apa yang bisa saya berikan dan saya tidak terkejut dengan performa musim ini," sambungnya.