Jose Mourinho hampir selalu memberikan trofi ke tim yang dilatihnya. Bergelimang sukses, pelatih AS Roma itu menegaskan masih selalu lapar gelar.
Jose Mourinho membuktikan sentuhan suksesnya di AS Roma musim lalu. Giallorossi yang belum pernah juara lagi sejak 2008 dibawanya memenangi UEFA Conference League.
Sejak menanjak bersama Porto dan menjuarai Liga Champions, Mourinho nyaris selalu memberikan trofi untuk tim polesannya. Ia juara bersama Chelsea dalam dua periode, lalu bersama Inter Milan, Real Madrid, dan Manchester United.
Baca juga: Mourinho Bikin Zaniolo Lebih Kalem |
Hanya Tottenham Hotspur yang tak sempat merasakan juara di bawah arahannya. Tapi itu juga tak lepas dari keputusan kontroversial manajemen The Lilywhites memecatnya beberapa hari sebelum final Piala Liga Inggris 2021.
Menuju 60 tahun, Mourinho menegaskan dirinya tak berubah apapun kecuali fisik. Ia menikmati tekanan dan tantangan di sepakbola, dan tetap merasa lapar sukses.
"Saya mencoba untuk tak terlalu merasakan tekanan di pekerjaan saya. Saya rasa saya punya hubungan yang sehat dengan stres. Untuk tak merasakannya sama sekali itu tidak bagus, sama seperti terlalu merasakannya," ungkapnya kepada Forbes dikutip Football Italia.
"Jadi penting untuk punya keseimbangan yang bagus, sebagaimana punya pengalaman untuk menghadapinya. Saya rasa kunci untuk sukses adalah untuk tak pernah merasa senang dengan apa yang Anda punya."
"Ketika Anda memenangi beberapa medali, Anda mau lebih. Ketika Anda mencetak gol, Anda mau lebih banyak lagi."
"Semuanya berkutat di 'ingin lebih lagi'. Tak pernah cukup. Perasaan ini tak ada kaitannya dengan usia, itu urusannya dengan karakter," imbuhnya.
Baca juga: Ini yang AS Roma Harapkan dari Nemanja Matic |
Simak Video "Video: Mourinho Dihukum 4 Pertandingan-Denda Rp 730 Juta Gegara Kritik Wasit"
(raw/aff)