CEO Monza, Adriano Galliani mengakui bahwa Serie A semakin tertinggal dari Premier League. Perbandingan nilai hak siar yang jomplang antara sesama tim promosi menjadi penyebabnya.
Sudah lama Liga Inggris memiliki nilai hak siar yang jauh lebih tinggi dari negara manapun di seluruh dunia, termasuk Italia. Jika dibandingkan, total pendapatan hal siar Premier League hampir tiga kali lebih besar dari Serie A.
AC Milan yang meraih scudetto musim lalu bahkan mendapat uang hak siar lebih sedikit dibanding Norwich City, yang terdegradasi ke divisi Championship. Rossoneri mendapat 77,8 juta Euro, sedangkan The Canaries mendapat 105 juta Euro.
Jika membandingkan pendapatan sesama tim promosi, gap itu malah semakin membesar. Perbedaan ini diyakini masih akan terus berlangsung sampai bertahun-tahun ke depan, dan bisa semakin mempersulit gerak tim-tim Serie A untuk merekrut pemain bintang.
"Sepakbola sudah berubah sejak adanya aturan Bosman dan terutama sejak munculnya hak siar TV," ujar Galliani kepada Tuttosport.
"Klub-klub Premier League memperoleh uang empat kali lebih banyak dari klub-klub Serie A. Monza mendapat 33 juta Euro dari hak siar TV, itu pun masih harus diberikan kepada Serie B sebesar 3 juta Euro."
"Sementara tim yang baru promosi ke Premier League mendapat 160 juta Euro. Bagaimana mungkin kami bisa bersaing dengan Nottingham Forest? Dan bagaimana bisa saya menghentikan kecenderungan yang ada di dunia ekonomi saat ini?" jelas eks CEO AC Milan itu.
Musim ini, Monza selaku tim promosi cukup aktif di bursa transfer dengan merekrut lebih dari 10 pemain baru. Namun mayoritas merupakan pemain yang sudah punya pengalaman di Serie A, seperti Andrea Ranocchia, Stefano Sensi, dan Matteo Pessina.
(adp/aff)