Henrikh Mkhitaryan menilai Inter Milan kerap melupakan pertahan di laga kontra Juventus. Mereka harus tumbang dari Si Nyonya Tua meski tampil lebih dominan.
Inter Milan tumbang 0-2 dari Juventus di Allianz Stadium pada laga lanjutan Liga Italia, Senin (7/11/2022) dini hari WIB. Dua gol kemenangan Si Nyonya Tua lahir dari Adrien Rabiot dan Nicolo Fagioli pada babak kedua.
Pada laga ini, Si Ular sebenarnya tampil lebih dominan. Mereka juga lebih banyak melancarkan tekanan. Inter total melepas 14 tembakan dengan empat mengarah ke gawang.
Sementara, Juventus bikin delapan percobaan tiga on target dan dua berbuah gol. Gol pertama Si Nyonya Tua bahkan lahir dari tembakan ke arah perdana Juventus sepanjang laga.
Pilar Inter, Henrikh Mkhitaryan, menilai gol perdana Juventus mengubah alur. Ini menjadi hukuman untuk Nerazzurri harusnya bisa mencetak gol di babak pertama.
Tertinggal, Inter tampil lebih menyerang. Ini menjadi bumerang karena pasukan Simone Inzaghi tak cukup baik dalam bertahan.
Hal tersebut dimanfaatkan Juventus untuk mencetak gol kedua. Mkhitaryan mengakui Inter keasikan menyerang hingga melupakan pertahan.
"Kami pantas unggul setelah babak pertama, tetapi kemudian kehilangan bentuk setelah kebobolan gol pertama," kata Mkhitaryan kepada DAZN.
"Kami adalah Inter, kami tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana harus bereaksi. Saya rasa kami hanya mencoba menyelamatkan pertandingan dengan semua naik ke depan dan terkadang lupa untuk bertahan, jadi kami kalah dalam pertandingan. Saya tetap yakin kami akan meningkat, karena kemampuan yang kami miliki," jelasnya.
Kekalahan ini bikin Inter di posisi ketujuh usai poin mereka tertahan di angka 24. La Beneamata tertinggal satu angka dari Juventus yang naik ke urutan kelima.