Heboh Ribut-ribut Allegri, Pengacara Beri Penjelasan

Heboh Ribut-ribut Allegri, Pengacara Beri Penjelasan

Yanu Arifin - Sepakbola
Jumat, 17 Mei 2024 16:20 WIB
Juventus head coach Massimiliano Allegri reacts during the Serie A soccer match between Juventus FC and Fiorentina at the Juventus stadium in Turin, Italy, Sunday April 7, 2024. (Fabio Ferrari/LaPresse via AP)
Foto: AP/Fabio Ferrari
Turin -

Massimiliano Allegri dikabarkan ribut dengan salah satu bos media usai laga final Coppa Italia. Pelatih Juventus itu memberi penjelasan lewat pengacaranya.

Juventus memenangi Coppa Italia, Kamis (16/5) dini hari lalu. Bianconeri mengatasi perlawanan Atalanta dengan skor 1-0.

Di laga itu, Allegri menjadi sorotan. Pelatih 56 tahun itu sempat dikartu merah karena protes keras di akhir laga, dan dikabarkan ribut di lorong stadion.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih yang juga pernah menangangi Sassuolo, Cagliari, dan AC Milan itu disebut ribut dengan salah satu bos media. Allegri dilaporkan ribut dengan pemimpin redaksi media olahraga Tuttosport, Guido Vaciago.

Dikabarkan, Massimiliano Allegri marah karena merasa media juga selalu menyudutkan. "Editor sialan, tulis kebenaran di surat kabar Anda, bukan cuma apa yang masyarakat katakan kepada Anda," katanya.

ADVERTISEMENT

Vaciago dikabarkan sudah meminta Allegri tenang. Namun, pelatih itu masih berapi-api dan diklaim mengancamnya.

"Saya tahu di mana bisa menemukan Anda. Saya akan datang, merobek telinga Anda. Saya akan datang dan memukul wajah Anda. Tulislah kebenaran di surat kabar Anda!" kata Allegri.

Tuttosport kemudian merilis laporan itu denga judul Che Brutta Fine atau Akhir yang Buruk. Allegri disebu bersikap 'keji, mengintimidasi, dan berbahaya,'.

Usai laporan itu terbit, Massimiliano Allegri akhirnya memberi pernyataan. Lewat pengacaranya, ia membuat klarifikasi.

"[Allegri] sepenuhnya menyangkal versi yang dilaporkan tentang peristiwa yang terjadi di terowongan Stadio Olimpico dengan editor Tuttosport, Guido Vaciago, dan menyatakan bahwa itu hanyalah "pertengkaran verbal yang memanas" di tengah panasnya momen dengan editor, di mana mereka berdua terdengar saling menghina," kata pengacara itu.

"Rekonstruksi peristiwa yang berbeda adalah tidak benar," katanya.

Itu menjadi gelar pertama Juventus dalam tiga musim terakhir, sejak terakhir meraih trofi pada 2021. Ya, Bianconeri memang cukup kesulitan dalam beberapa musim terakhir.

Sejak memenangkan Liga Italia 2019/2020, scudetto bergantian jatuh ke tangan rival. Dua kali Inter Milan meraihnya, AC Milan sekali, dan Napoli memenangkannya tahun lalu.

(yna/cas)

Hide Ads