Mosi Tak Percaya sebagai Cara Menghentikan Kerusakan Barcelona

Mosi Tak Percaya sebagai Cara Menghentikan Kerusakan Barcelona

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Kamis, 08 Okt 2020 15:47 WIB
MADRID, SPAIN - FEBRUARY 13:  FC Barcelona president Josep Maria Bartomeu enters a waiting car after leaving Spains High Court on February 13, 2015 in Madrid, Spain. FC Barcelona president Josep Maria Bartomeu attended Spains High Court after being impeached by judge Pablo Ruz in his investigation of the Catalan clubs signing of Brazilian player Neymar Da Silva. Bartomeu is suspected of avoiding an estimated 2.8 million euros in tax.  (Photo by Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)
Barcelona penuh polemik di masa kepemimpinan Josep Maria Bartomeu. (Foto: Getty Images/Gonzalo Arroyo Moreno)
Jakarta -

Mosi Tidak Percaya telah diajukan anggota klub Barcelona kepada Presiden Josep Maria Bartomeu. Mosi ini diajukan bukan semata-mata untuk mencopot presiden.

Sejauh ini sudah 20 ribu lebih tanda tangan yang terkumpul untuk Mosi Tidak Percaya terhadap Bartomeu. Sekitar 16.500 telah diverifikasi klub, yang mana juga memastikannya memenuhi kuorum.

Mosi ini akan mengawali serangkaian proses lainnya, entah Bartomeu mundur atau menolak dan memilih jalan sulit. Jika menolak, maka klub akan menggelar referendum dengan minimal 66,6% suara dibutuhkan untuk mendepaknya secara paksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, tanpa didepak pun Bartomeu akan meninggalkan jabatan presiden. Ia kabarnya tidak akan ikut serta dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan digelar pada Maret mendatang.

Lantas apa yang bikin Mosi Tidak Percaya begitu mendesak diajukan? Dengan mosi ini, Bartomeu bisa lebih cepat dicopot dari jabatan presiden dan pemilihan bisa digelar lebih cepat lagi, dengan kemungkinan bulan Januari.

ADVERTISEMENT

Tapi kandidat presiden Barcelona Victor Font mengungkap satu hal penting lainnya. Mosi ini penting buat menghentikan direksi mengambil keputusan-keputusan yang berpotensi merusak.

"Bartomeu seharusnya sudah memutuskan menggelar pemilihan karena situasi klub kritis. Hal terpenting dari Mosi Tidak Percaya bukannya soal mempercepat pemilihan, tapi menghentikan direksi saat ini mengambil keputusan," ujarnya kepada Onda Cero dikutip SPORT.

Bartomeu sudah dihujani kritik terkait caranya memimpin Barcelona. Ia sempat terjerat kasus korupsi, lalu membiarkan berbagai perselisihan internal, hingga tim yang nirgelar musim lalu dan ancaman kehilangan Lionel Messi.

Messi mengancam pergi di bursa transfer musim panas kemarin, tapi pada akhirnya memilih bertahan karena tak mau menghadapi klub yang membesarkan namanya itu di pengadilan. Namun risiko hengkang tetap ada mengingat kontraknya habis pada Juni 2021.

Font menegaskan salah satu perhatianya jika menjadi presiden adalah mempertahankan Messi. Ia juga menyesalkan transfer Luis Suarez ke Atletico Madrid, yang cuma bernilai 6 juta euro dalam bentuk bonus-bonus.

"Penting bahwa asosiasi Barca-Messi berlanjut. Saya tidak akan memberikan Suarez ke Atletico begitu saja, saya bakal menegosiasikannya," sambung Font.

(raw/krs)

Hide Ads