Para Pemain Muda Real Madrid Gerah karena Lambatnya Regenerasi?

Para Pemain Muda Real Madrid Gerah karena Lambatnya Regenerasi?

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 20 Jan 2021 19:40 WIB
MADRID, SPAIN - DECEMBER 12: Sergio Ramos of Real Madrid (C) gestures during his warm up along with teammates Lucas Vazquez (L) and Luka Modric (R) during the La Liga Santander match between Real Madrid and Atletico de Madrid at Estadio Alfedo Di Stefano on December 12, 2020 in Madrid, Spain. Sporting stadiums around Spain remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Angel Martinez/Getty Images)
Vazquez, Ramos, dan Modric sudah berusia di atas 29 tahun. Foto: Getty Images/Angel Martinez
Jakarta -

Para pemain muda Real Madrid tampaknya mulai gerah. Kebijakan pelatih Zinedine Zidane yang terlalu mengandalkan para pemain senior diyakini menghambat perkembangan mereka.

Selaku tim besar, Madrid selalu diunggulkan untuk menjuarai kompetisi apapun yang mereka ikuti. Namun dari situ muncul tekanan yang besar dari publik. Mengakhiri musim tanpa trofi tak akan dimaklumi.

Oleh sebab itu, dengan target yang sedemikian tinggi, wajar bila pelatih Zinedine Zidane terus menampilkan skuad terbaiknya, tanpa melihat umur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalahnya, saat ini skuad andalan Zidane banyak diisi para pemain lama, yang berjasa mengantarkan Madrid mencatat hat-trick gelar Liga Champions di periode pertama pelatih asal Prancis itu membesut Los Blancos pada 2016-2018.

Kini para pemain itu sudah semakin berumur, dan ada yang mulai tergantikan, seperti misalnya Marcelo yang harus memberi tempat kepada Ferland Mendy. Namun sisanya tak banyak berubah.

ADVERTISEMENT
MADRID, SPAIN - OCTOBER 21: Zinedine Zidane, head coach of Real Madrid CF looks on during the UEFA Champions League Group B stage match between Real Madrid and Shakhtar Donetsk at Estadio Alfredo Di Stefano on October 21, 2020 in Madrid, Spain. (Photo by Denis Doyle/Getty Images)Zidane dianggap fokus pada hasil dan kurang memperhatikan regenerasi. Foto: Getty Images/Denis Doyle

Harian Marca mencatat dari 11 pemain yang paling banyak tampil di musim ini, 8 di antaranya adalah pemain senior, dengan kisaran usia 27-35 tahun. Hanya Mendy, Marco Asensio, dan Federico Valverde yang masih di bawah itu.

Para pemain yang berkepala tiga seperti Luka Modric, Sergio Ramos, Karim Benzema, hingga Toni Kroos terus mendapat kesempatan tampil. Harus diakui, performa mereka masih baik, dan posisi Madrid di Liga Spanyol dan Liga Champions juga masih aman.

Namun kebijakan ini tampak kurang populer di mata para pemain muda. Banyak dari mereka yang terpinggirkan, beberapa akhirnya dipinjamkan keluar klub.

Padahal, strategi transfer Madrid di beberapa musim terakhir ini lebih banyak mendatangkan para pemain muda atau mempromosikan pemain akademi. Namun selain tiga nama tadi, hanya Vinicius Junior yang sudah mencatat lebih dari 20 penampilan.

Luka Jovic gagal bersinar, dan akhirnya dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt. Martin Odegaard dilaporkan juga sudah merengek minta pindah (lagi).

Brahim Diaz dan Takefusa Kubo sudah lebih dulu 'magang' di tempat lain. Bila mundur lebih jauh, Theo Hernandez dan Achraf Hakimi juga menjadi 'korban' ini dan sudah pindah permanen.

Melihat apa yang terjadi, yang dilakukan Zidane saat ini berseberangan dengan kebijakan transfer Madrid. Ada untung dan rugi yang menyertainya.

Selama Madrid meraih hasil yang bagus dan berujung trofi di akhir musim, pendekatan Zidane rasanya tak akan dipermasalahkan. Namun sebuah generasi pasti ada akhirnya, dan Zidane dilarang telat beradaptasi.

Jika sampai telat dan Madrid merasakan nirgelar di akhir musim, bukan hanya para pemain tua yang akan didepak, namun juga Zidane bisa jadi harus angkat koper.

Banner Papan Atas EPL
(adp/aff)

Hide Ads