Barcelona digonjang-ganjing isu kesulitan keuangan yang melanda klub. Beruntung, situasi tersebut tidak berpengaruh ke para pemain di ruang ganti.
Barcelona belakangan ini santer diberitakan di ambang kebangkrutan. Hal ini tak lepas dari kondisi finansial klub yang memprihatinkan, sebagai dampak dari pandemi virus Corona.
Tidak adanya pemasukan dari tiket penonton dan penjualan merchandise klub membuat neraca ekonomi Barcelona menjadi tidak balans. Blaugrana dilaporkan memotong gaji pemain untuk mengurangi pengeluaran, hingga harus menanggung utang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak tanggung-tanggung, Barcelona menumpuk utang sebesar 1.173 juta euro (Rp 20 triliun), dengan 730 juta euro di antaranya jatuh tempo dalam jangka pendek. Los Cules bahkan masih menyimpan tunggakan yang harus dibayarkan ke 19 klub yang pernah bertransaksi dengan mereka.
Masalah di Barcelona semakin runyam ketika surat kabar El Mundo mempublikasikan salinan kontrak Lionel Messi di Camp Nou, Minggu (31/1/2021). La Pulga rupanya mendapat bayaran mencapai 555 juta euro (Rp 9,4 triliun) selama empat tahun kontraknya sejak 2017 hingga 2021.
Jumlah fantastis yang diterima Messi, hingga hampir separuh dari total utang Barcelona, membuatnya mendapat cap negatif dan serakah dari berbagai pihak. Tudingan-tudingan miring seperti itu kabarnya semakin memantapkan niat mega bintang 33 tahun itu angkat kaki di akhir musim.
Segala permasalahan yang membelit Barcelona saat ini rupanya tidak diambil pusing oleh para penggawanya. Hal itu disampaikan Frenkie de Jong yang menyebut dirinya dan rekan-rekan setimnya tak terpengaruh isu-isu tersebut.
"Kami tidak terpengaruh oleh semua yang terjadi di luar. Ruang ganti kami terlindungi," kata De Jong kepada Mundo Deportivo.
Ucapan De Jong dibuktikan lewat performa apik Barcelona sejak awal tahun 2021. Skuad asuhan Ronald Koeman itu menyapu bersih lima kemenangan di Liga Spanyol, sehingga membawa mereka naik ke urutan kedua klasemen sementara dengan 40 poin.
(bay/pur)