Barcelona belakangan ini terus dikabarkan mengalami kesulitan ekonomi. Tapi berita terbaru menjadi secercah harapan untuk para penggemar Blaugrana.
Barcelona pada Februari lalu dikabarkan punya utang hingga 1.173 juta euro atau sekitar Rp 20 triliun. Dari jumlah tersebut, 730 juta euro di antaranya jatuh tempo dalam jangka pendek.
Situasi menjadi lebih rumit ketika surat kabar El Mundo mempublikasikan salinan kontrak Lionel Messi di Camp Nou. Bintang asal Argentina itu mendapatkan bayaran hingga 555 juta euro (Rp 9,4 triliun) untuk empat tahun sejak 2017-2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu baru beban kontrak Lionel Messi, belum lagi bintang-bintang lainnya yang nilainya niscaya tak kecil. Besarnya beban gaji itu membuat tekanan terhadap Barcelona lebih besar karena dinilai kurang ketat mengatur keuangan.
Pandemi COVID-19 bikin Barcelona, bersama klub-klub top lainnya juga, mengalami krisis. Barca yang punya pengeluaran besar untuk pos gaji, sampai harus memangkas bayaran para pemainnya.
Tapi kini hadirnya Joan Laporta sebagai presiden baru turut disertai harapan baru. Carles Tusquets selaku pemimpin transisional Barcelona menyebut bahwa pihaknya sudah berhasil mendapatkan setidaknya empat tawaran sponsor bernilai besar.
Opsi-opsi itu punya nilai beragam, mulai dari 200 juta euro. Ini bisa menjadi modal untuk Joan Laporta memulai era keduanya sebagai presiden Barcelona.
"Saya sudah mencoba untuk membawa negosiasi ke tahap lanjut demi mempermudah presiden baru. Empat tawaran mulai dari 200 juta euro ke atas, tergantung pada variabel-variabel," ungkap Carles Tusquets kepada RAC1 dan TV3, dikutip Marca.
"Hal tersulitnya adalah menemukan penyimpanan yang kosong dan harus membayar pengeluaran klub tiap harinya, tanpa merusak semua kesepakatan yang ada. Juga membuat para pemain paham bahwa penting untuk menunda sebagian gaji mereka," tambahnya.