Di tengan spekulasi pemecatannya di Barcelona, Ronald Koeman menyinggung Lionel Messi. Pemain Argentina itu dinilai tidak normal.
Koeman dalam sorotan di Barcelona. Pelatih Belanda itu terancam dipecat, menyusul hasil buruk di dua laga terakhir.
Setelah dihajar Bayern Munich 0-3 di Liga Champions, Barcelona kembali ditahan imbang Granada 1-1 di lanjutan LaLiga. Hasil laga terakhir itu yang membuat Presiden Joan Laporta kabarnya bersiap memecatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi pelik memang dialami Barcelona dalam dua musim terakhir. Krisis keuangan memaksa klub terpaksa melepas Lionel Messi, yang selama ini menjadi tulang punggung tim.
Ronald Koeman, kepada Voetbal International, menyebut Lionel Messi. terkesan menutupi semua masalah Barcelona. Saking bagusnya, sang pemain bisa mengaburkan apa yang terjadi di klub.
"Lionel Messi mengaburkan segalanya. Dia sangat bagus dan dia menang," katanya kepada Voetbal International.
"Tentu saja dia memiliki pemain bagus di sekitarnya, tetapi dia membuat perbedaan. Semua orang tampak lebih baik karena dia. Ini bukan kritik, tetapi pengamatan."
Baca juga: Iniesta: Good Luck, Koeman! |
"Saya tahu betapa bagusnya dia, tapi tetap menyenangkan melihatnya dari dekat setiap hari. Segala sesuatu yang ingin Anda ajarkan kepada seorang pemain sepakbola, dalam mengenali situasi, mengambil bola di bawah tekanan, dalam kecepatan bola, dalam penyelesaian; dengan Messi semuanya bernilai 10. Tidak normal, tidak normal!"
"Ketika kami melakukan finishing, terkadang ada pemain yang mulai menendang bola dengan lemah. Tapi dengan Messi semuanya seperti boom, boom, boom, boom. Tidak pernah banyak embel-embel, semuanya tepat sasaran," ungkapnya.
Messi sendiri kini pindah ke Paris Saint-Germain, karena Barcelona tak bisa merekrutnya lagi. Koeman menambahkan, Messi bisa sangat gila latihan, sampai kesal sewaktu pernah kalah latihan.
"Kami selalu memainkan rondo sebelum latihan. Jika bola berputar 20 kali, maka pemain di tengah harus mendapat giliran tambahan. Jika terjadi tiga kali berturut-turut, pemain membentuk dua baris dan dua yang berada di tengah kemudian berjalan dan mendapatkan jitakan di kepalanya," jelas Koeman.
"Saya bertanya kepada Lionel Messi. apakah itu pernah terjadi padanya. 'Ya, sekali,' katanya. Selama bertahun-tahun. Dengan dia, para pemain yang lebih tua tidak pernah kalah dari tim muda. Itu terjadi sekali dan Messi sangat marah selama seminggu. Sungguh, dia seorang tiran," jelas Ronald Koeman.
(yna/cas)