Alvaro Negredo: Tampang Buas, Hati Lembut

Alvaro Negredo: Tampang Buas, Hati Lembut

- Sepakbola
Rabu, 29 Jan 2014 12:12 WIB
AFP/Ian MacNicol
Manchester - "Sepakbola mempunyai tahapan tertentu. Empat tahun ini sangat menggembirakan tapi waktu sudah habis. Saya akan menuju ke sebuah tim besar. Buat saya, ini adalah rumah sepanjang hayat."

Sebuah pesan beraroma perasaan yang campur aduk disampaikan Alvaro Negredo lewat situs resmi Sevilla dan dikutip Independent 18 Juli 2013. Perpisahan memang selalu tidak mudah. Namun, pintu kesempatan mencicipi pengalaman yang lebih "wah" sudah terbuka. Ada juga satu sosok penting di Etihad Stadium yang sudah menantinya. Pantang untuk tak disambut.

Negredo pun berkemas. Keindahan Andalusia ditinggalkan. 70 gol dan juara Copa del Rey diberikan kepada Sevilla sebagai kenang-kenangan. Mantap, "The Beast" meninggalkan Ramon Sanchez Pizjian menuju Manchester.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak banyak cingcong, Negredo membuktikan diri layak diganjar dengan nilai transfer 16,4 juta poundsterling plus biaya ini itu senilai 4,2 juta poundsterling pada bursa transfer musim panas lalu. Dia membayar dengan 23 gol dari 33 laga pada semua ajang. Negredo seolah ingin menahbiskan dialah La fiera de Vallecas alias si buas dari Vallecano.

Rahang persegi dan cambang yang dibiarkan tumbuh lebat menambah kesan buas pada dirinya. Namun, buru-buru Negredo menegaskan dia jauh dari gambaran publik tentangnya: wajah ganas, hati melankolis.

"Saya berkebalikan dengan julukan buas itu. Saya benar-benar berbeda. Saya orang yang penuh kasih sayang dan saya lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga," kata striker kelahiran Madrid 28 tahun silam itu kepada Daily Mail.

Rupanya julukan itu bermula dia masih bermain untuk Almeria. Awalnya hanya rekan-rekan satu tim yang menjuluki demikian tapi kemudian publik tahu juga dan cap buas pun terlanjur melekat sampai saat ini.

Awalnya, Negredo malah dikenal sebagai The Shark alias "Si (Ikan) Hiu". "Itu karena gaya rambut Mohican dan setiap kali melakukan selebrasi setelah bikin gol saya menepukkan tangan di atas kepala," kata dia.

Gaya itu sudah berubah. Negredo merasa lebih pas merayakan gol dengan mencium pergelangan tangan bagian dalam kemudian mengalihkan ke bisep bagian kiri. Rupanya ada tato CRJ di pergelangan itu. CRJ memang sosok istimewa baginya. Itu inisial dua kakak dan orang tuanya, Cesar dan Ruben serta Jose Maria dan Juana. Di bicep tersimpan rajah nama istrinya, Clara dan putri semata wayang, Aitana.

Kalau bisa mencium tato istimewa satu lagi usai bikin gol mungkin Negredo juga akan melakukannya. Ada ukiran jejak AItana di kaki kirinya.

Ya, keluarga adalah yang utama bagi Negredo. Jose Maria bukanlah pensiunan pesepakbola. Bukan legenda. Dia seorang sopir taksi di Madrid yang kini masih hilir mudik di jalanan ibukota Spanyol. Pernah suatu ketika Negredo memintanya istirahat dan menikmati kesuksesan putra-putranya, tapi sang ayah belum mau berhenti.

Negredo ingin balas budi atas kebebasan yang diberikan sang ayah kepadanya dan dua kakaknya untuk menggocek bola di jalanan Vallecano. Negredo tumbuh seperti kebanyakan bocah sepantaran yang memuja-muja Gabriel Batistuta dan Ronaldo. "Saya tak akan melupakan dari mana saya berasal," kata dia.

Karier moncer dan boleh dibilang paling sukses tak membuat Negredo lupa diri. Dia tetap menghormati kedua kakanya yang masih aktif merumput sampai sekarang. Cesar di CD Covadonga dan Ruben di CF Reus Deportiu. Bagaimanapun, merekalah yang mengenalkan pemain jangkung itu kepada lapangan bola. Segala trik dan bumbu-bumbu menggocek bola diwarisi dari dua kakaknya itu.

"Saya berbicang dengan mereka setiap hari. Mereka hanya tidak seberuntung saya di karier sepakbola.

Selain keluarga siapa lagi orang yang bermakna besar bagi Negredo? Manajer City-lah orangnya. Ya, dia Manuel Pellegrini.

Kedekatan mereka sudah terjalin sejak di Real Madrid. Bisikan Pellegrini-lah yang menentukan dua loncatan besar dalam karier sepakbolanya.

Negredo tak akan melupakan masa-masa galau 2009 di El Real. Dia hanyalah pilihan kedua di antara pemain-pemain hebat di sana. Pellegrini menyarankan agar dia hijrah ke Sevilla. Negredo legawa.

Tak dinyana, roda kehidupan bergulir. Roberto Mancini dilepas dari City. Penguasa Abu Dabi Sheikh Mansour mempercayakan Pellegrini meracik tim. Sejumlah pemain baru diajak bergabung. Negredo salah satunya. Tur ke Hong Kong jadi debutnya.

"Dia salah satu alasan saya berada di City. Tak pernah terbayangkan kami berjumpa lagi," kata Negredo.

Perjumpaan tak terbayangkan itu membuka jalan terang karier Negredo. Laga City jadi panggung baginya. Negredo disebut-sebut sebagai pembelian terbaik City. Duetnya bersama Kun Aguero menjadi salah satu duet terbaik di Premier League. Kolaborasinya dengan Edin Dzeko mereka tak kalah ciamik.

Negredo juga membuktikan pemain Spanyol bukanlah pemain dengan kultur Spanyol yang sulit diajak kompromi. Dia membuktikan pemain Spanyol bisa bertarung di liga lain. Negredo pun bisa meyakinkan pemain “goblin" seperti Jesus Navas bisa mengatasi homesick dan betah di City.

Ah, Negredo hanya buas di tongkongan, tapi tidak di dalamnya.



(fem/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads