Laga menunjukkan menit 92 kala Arne Friedrich melakukan pelanggaran di depan kotak penalti Jerman. Friedrich mendapatkan kartu kuning, sementara Uruguay diberikan tendangan bebas. Forlan maju menjadi eksekutornya.
Dalam kedudukan tertinggal 2-3, dan waktu yang sudah memasuki injury time, tendangan bebas itu menjadi kans terakhir La Celeste. Tumpuan disematkan di pundak Forlan, berharap sepakannya berhasil--apalagi ia memang jago dalam hal bola-bola mati dan tendangan jarak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelahnya wasit Benito Archundia Tellez pun meniupkan peluit panjang. Tak ada perpanjangan waktu, kemenangan mutlak menjadi milik Jerman.
"Itu hanya meleset tipis," ujar Forlan kepada Reuters seusai laga.
"Kami memperbaiki penampilan kami di babak kedua, tapi kami membuat beberapa kesalahan dan kami tak bisa menguasai laga. Saya cukup lelah, tapi semua ini seudah selesai."
"Kami ingin mencapai final, dan itu tak terjadi, tapi kami selalu bermain dengan kemampuan terbaik. Sekarang, saatnya untuk istirahat," tukasnya.
Penampilan Forlan sepanjang turnamen sendiri terbilang cukup mengesankan. Penyerang Atletico Madrid berusia 31 tahun ini menjadi tumpuan Uruguay di lini depan, dan sebagai balasannya Forlan pun menyumbang lima gol.
(roz/krs)