Pele adalah legenda hidup Brasil di dunia sepakbola pada era 1956-1977. Pemain yang bernama asli Edson Arantes do Nascimento itu tiga kali berhasil membantu tim nasional Brasil memenangi trofi Piala Dunia.
Pria 77 tahun itu juga saat ini masih menjadi top skor sepanjang masa timnas Brasil dengan 77 gol. Pele bahkan sudah banyak memenangi penghargaan individu, seperti FIFA Player of the Century sampai masuk ke jajaran nama 100 orang paling penting di abad ke-20 versi majalah Time.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Canda Jacksen kepada Ibu: Dulu Pukul Saya karena Bola, Sekarang...
Dengan permainan yang oke, menjadi hal wajar jika Pele banyak diidolakan pecinta sepakbola, khususnya warga Brasil. Tapi, nama besar Pele tak membuat Jacksen ngefans kepadanya. Jacksen lebih memilih Romario sebagai sosok yang ditiru dalam permainan.
"Dari dulu Romario. Saya sudah tahu sejak lama. Tapi sulit membangun gambar seorang idola, tapi begitu tahu sepakbola, jelas Romario," kata Jacksen kepada detikSport di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, dalam bincang-bincang One on One.
"Sejak kecil kita pasti tahu Pele. Dengar di televisi selalu Pele... Pele... Pele... kita memang suka Pele. Tapi idola? Orang yang menjadi inspirasi untuk menjadi pesepakbola yang serupa, ya, Romario," Jacksen menegaskan.
Romario bisa dikatakan generasi sepakbola Brasil yang muncul setelah Pele. Pria yang kini berusia 52 tahun itu mulai aktif di sepakbola profesional pada 1985 bersama Vasco da Gama.
Baca Juga: Jacksen di Indonesia: Ditipu Agen, Jaya di Persebaya dan Persipura, Temukan Cinta
Banyak klub yang sudah disinggahi Romario, seperti PSV Eindhoven, Barcelona, Flamengo Barcelona, sampai klub dari Liga Australia, Adelaide United.
Di level internasional, Romario membantu Brasil memenangi Piala Dunia 1994, dua Copa America pada 1989, 1997, dan FIFA Konfederasi 1997. Total ada 55 gol yang dicetak untuk Tim Selecao dari 70 penampilan.
(ran/fem)