Tetap Bertanding Saat Ramadan, Ini Cara Persija Siasati Latihan dan Makan

Tetap Bertanding Saat Ramadan, Ini Cara Persija Siasati Latihan dan Makan

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Kamis, 17 Mei 2018 14:35 WIB
Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Jakarta - Pekan kesembilan menjadi periode spesial bagi kontestan Liga 1, termasuk Persija Jakarta. Agar pemain tetap bugar, tim medis Macan Kemayoran menyiapkan strategi khusus.

Umat muslim di Indonesia memulai puasa Kamis (17/5/2018). Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), tetap menggulirkan kompetisi, namun dengan mengubah jadwal pertandingan. Nyaris seluruh laga digeber setelah berbuka puasa dan shalat tarawih.

Dokter Persija, Donny Kurniawan, menyatakan persiapan Persija menghadapi kompetisi di bulan ramadan tak berubah. Dia hanya meminta seluruh pemain tidak menyantap makanan sembarangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menetapkan beberapa saran makanan yang harus dikonsumsi dan dikurangi. Termasuk, konsumsi cairan. Ya, cairan akan sangat memengaruhi stamina pemain saat menjalani pertandingan usai berpuasa.

Baca Juga: Ramadan Spesial bagi Makan Konate

"Jadi, pada dasarnya, ketika berpuasa pada hari pertama, para pemain yang sudah menjalaninya bertahun-tahun sudah tidak begitu kaget. Mereka sudah terbiasa. Nah, untuk komposisi makanan saya tidak mengubah banyak," kata Donny kepada pewarta.

"Yang harus dipikirkan setelah berpuasa itu harus minum air yang cukup. Karena, pasti setelah berpuasa lebih dari delapan delapan jam dan pastinya kurang cairan dan dehidrasi di situlah yang harus terpenuhi," dia menjelaskan.

Bagaimana dengan kebutuhan kalori pemain di masa ramadan? Donny menyebut tak ada perbedaan berarti dengan hari-hari biasa.

Baca Juga: Febri Hariyadi Anggap Ramadan Jadi Waktu Terbaik Kumpul Keluarga

"Untuk kalori, awal-awal ya kami siapkan makanan atau minuman untuk mengembalikan kadar gula darah. Karena, gula itu dibutuhkan untuk latihan. Yang diingatkan teman-teman adalah kebutuhan kalori hariannya jangan sampai kurang, jadi sebelum latihan ada makan walaupun tidak terlalu banyak nanti setelah latihan ada makan lagi lalu sahur makan lagi," dia membeberkan.

"Jadi, total sama yakni tiga kali makan kebutuhan itu harus dipenuhi oleh atlet. Untuk komposisi sama aja, yakni karbohidrat yang cukup, protein yang cukup, lemak yang cukup," dia menegaskan.

Donny menambahkan Persija juga sangat memperhatikan jam latihan. Ismed Sofyan dkk dijadwalkan baru mulai latihan pada malam hari pukul 20.00 WIB agar pemain memiliki waktu jeda usai berbuka puasa.

"Jam latihannya pun disesuaikan artinya ketika buka jam berapa ada fase di mana mengolah makanan itu menjadi energi dan sehingga latihan tidak terlalu mepet dengan waktu berbuka. Maka dari itu, coach menentukan latihan jam 8 lebih baiknya setelah solat terawih," kata Dony.

"Saya akan mendominasi buah-buahan, sebab itu gula yang mudah diserap terus makanan seperti pasta juga mudah diserap. Kadar gula itu meningkatkan insulinnya. Jadi, untuk menu berbuka puasa ini diharapkan makanan indeks glikemiknya tinggi sehingga penyerapan makanan lebih cepat tapi juga tidak boleh terlalu banyak karena gula diserap terlalu cepat maka latihannya drop," dia menjelaskan.

"Itu sudah dibicarakan dengan coaching staf sehingga komposisi latihan, durasi dan waktu sudah disesuaikan dengan pola latihan atlet yang sedang berpuasa. Sekali lagi Persija pengaturan menu sudah terstandar jadi tidak banyak perubahan sehingga apapun situasinya kami hanya mengatur komposisi latihan waktu latihan disesuaikan dengan jumlah makanan yang didapat," dia menambahkan.


(ads/fem)

Hide Ads