Inter vs Tottenham: Cerita Gareth Bale Memporak-Porandakan Inter

Inter vs Tottenham: Cerita Gareth Bale Memporak-Porandakan Inter

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 18 Sep 2018 15:07 WIB
Gareth Bale menjadi momok untuk Inter Milan pada Liga Champions 2010/2011. (Foto: Clive Rose/Getty Images)
Jakarta - Delapan tahun yang lalu, Inter Milan bertemu Tottenham Hotspur di Liga Champions. Pertahanan Inter dibikin porak-poranda oleh Gareth Bale di Giuseppe Meazza.

Inter bakal menjamu Tottenham di matchday pertama Grup B Liga Champions, Selasa (18/9/2018) malam WIB. Ini sekaligus menjadi pertemuan pertama di Liga Champions setelah terakhir kali pada musim 2010/2011.

Pada musim tersebut, Inter dan Tottenham berada satu grup. Keduanya saling berhadapan pada matchday ketiga di Giuseppe Meazza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tottenham kalah 3-4 dan sudah harus main dengan 10 orang saat laga baru berjalan 10 menit. Meski kalah, ada satu pemain yang menyita perhatian, yakni Bale.


Pria yang kini bermain untuk Real Madrid itu mencetak hat-trick ke gawang Julio Cesar. Seluruh gol dicetak Bale pada babak kedua dalam posisi tertinggal 0-4.

Gol pertama Bale datang di menit ke-52. Bermain di posisi sayap kiri, Bale melakukan solo-run mulai dari sepertiga akhir pertahanan. Memasuki tengah lapangan, Bale menyelinap di antara apitan Maicon dan Javier Zanetti.

Bola terus digiring Bale sampai ke dalam kotak penalti Inter dan Zanetti terus menguntit sampai akhirnya tertinggal jauh. Walter Samuel coba menutup laju Bale, namun usahanya sia-sia. Bale dengan cepat mengarahkan bola ke tiang jauh yang merobek gawang Cesar.

Bale kembali membuat aksi yang sama di gol kedua pada menit ke-90. Bale mendapat bola dari umpan Jermain Jenas di area tengah. Bale yang ketika itu baru berusia 21 tahun melakukan solo-run, melepaskan tembakan, dan mengarahkan bola persis seperti gol pertama. Dalam proses ini, Zanetti dibikin kewalahan lagi oleh Bale.


Tottenham memperkecil ketertinggalan menjadi 3-4 di masa injury time. Bale mencetak gol ketiga setelah menyambar umpan Aaron Lennon. Pria asal Wales itu dalam posisi bebas setelah Zanetti telat balik ke posisinya saat dalam situasi serangan balik.

Bale kembali mempermainkan Inter di matchday keempat. Kali ini bukan Zanetti yang banyak terlibat langsung untuk menghentikan aksi Bale, melainkan Maicon.

Maicon kesulitan betul menghentikan Bale. Dia seolah licin bak belut setelah berulang kali menyelinap dari kawalan Maicon. Bale tidak mencetak gol dalam laga ini, namun dia menyumbang dua assist untuk gol-gol Peter Crouch dan Roman Pavlyuchenko dalam kemenangan 3-1. Satu gol lainnya diceatk Rafael van der Vaart.

Bale menjadi fokus perhatian selepas dua laga itu, ditambah Tottenham menjadi juara grup. Bahkan dalam pertemuan pertama, seorang Samuel Eto'o yang tak mengenal Bale dibuat penasaran.


"Ketika Gareth Bale memulai pertunjukannya, Eto'o berkata kepada aku: 'Siapa sih tuh?'" kata Sebastien Bassong, yang menjadi starter di posisi bek Tottenham pada pertemuan di Giuseppe Meazza, seperti dikutip dari The Guardian.

"Eto'o seperti orang gila, teriak-teriak ke pemain bertahan: 'Hentikan dia (Bale)!' Aku bilang ke Eto'o: 'Kamu baru melihat setengahnya dari dia.' Gareth bikin kami keluar dari masalah. Dia adalah seorang superhero," sambung Bassong yang juga rekan Eto'o saat di Timnas Kamerun.

Pujian keluar dari mulut Luis Figo yang ketika itu menjabat sebagai direktur Inter Milan. Dia mengatakan bahwa Bale sangat luar biasa.

"Bale luar biasa, sangat luar biasa," kata Figo seperti dikutip dari Eurosport.


(ran/din)

Hide Ads