Di Malaysia Bersatu, Suporter Indonesia Justru Brutal di Tanah Air

Di Malaysia Bersatu, Suporter Indonesia Justru Brutal di Tanah Air

Lucas Aditya - Sepakbola
Senin, 24 Sep 2018 10:22 WIB
Suporter Indonesia solid dan kompak memberi dukungan pada Timnas U-16 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Kuala Lumpur - Cerita soal suporter yang bertolak belakang terjadi di Indonesia dan Malaysia. Pendukung Garuda Muda disanjung di negeri jiran, sementara di tanah air?

Suporter Indonesia meramaikan gelaran Piala Asia U-16 2018. Saat Indonesia mengalahkan Iran 2-0, Jumat (21/9/2018), ada 3.431 orang yang hadir di stadion. Catatan itu menjadi rekor untuk kejuaraan Asia untuk kelompok umur di bawah 16 tahun.

Pelatih timnas U-16, Fakhri Husaini, mengakui bahwa tim asuhannya menjadi tambah semangat dengan dukungan besar yang dirasakan di stadion.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dukungan besar itu sudah dirasakan oleh David Maulana cs saat berlaga di Piala AFF 2018 di Sidoarjo, Jawa Timur.

Di Kuala Lumpur, Malaysia, suporter dari beberbagai klub membentuk aliansi agar bisa bersama-sama mendukung tim Merah Putih.

"Jujur kehadiran suporter itu menambah semangat, bukan cuma timnas U-16 tapi semua tim di dunia," kata Fakhri di Subang, Malaysia.

"Apa yang dilakukan suporter kita, baik yang di Sidoarjo atau yang datang langsung ke Bukit Jalil, itu dukungannya luar biasa. Kreativitasnya juga cukup tinggi."

"Saya berharap kondisi ini bisa terus dipertahankan. Mudah-mudahan contoh kita bisa menjadi teladan untuk suporter lain."

"Respek terhadap lawan, semua perangkat pertandingan, wasit, lawan, penonton lawan, sebelum dan setelah pertandingan."

"Ini tentu bagus, kita bisa menunjukkan kepada negara lain bahwa suporter kita tak seperti yang dibayangkan orang. Mereka bisa, kalau bahasa saya, bisa menebar kebaikan," dia menambahkan.



Bertolak belakang dengan yang terjadi di Malaysia, sebuah tragedi terjadi di laga Liga 1 saat Persib Bandung menjamu Persija Jakarta. Ada satu orang suporter tewas karena dikeroyok massa.

Fakta ini terasa menyesakkan lantaran sudah berkali-kali sepakbola Indonesia meminta korba jiwa. Namun sampai saat ini tidak ada solusi terbaik yang dihasilkan federasi, operator liga, klub, kelompok suporter, dan juga pemerintah.


Simak Juga 'Haringga Dibunuh Oknum Bobotoh, Anies Minta Jakmania Tenang':

[Gambas:Video 20detik]

(cas/din)

Hide Ads