Lampard baru sekitar enam bulan menjadi pelatih. Setelah menuntaskan kursus untuk mendapat lisensi melatih dari UEFA dia memilih menukangi Derby County.
Jose Mourinho sudah meraih semua hal sebagai pelatih klub. Beberapa negara berbeda sudah dia taklukkan, trofi Liga Champions pun sudah dimenangi. Orang Portugal itu adalah salah satu pelatih tersukses di era ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mimpi Buruk MU Bernama Adu Penalti |
Malam tadi di Old Trafford keduanya bertemu untuk kali pertama sebagai lawan dari bench. Setelah bermain sama kuat 2-2 di waktu normal, Lampard ternyata bisa mengalahkan Mourinho. Derby mempermalukan MU 8-7 di ajang Piala Liga Inggris.
Juan Mata membuat MU unggul cepat. Tapi, Harry Wilson dan Jack Marriot sempat membuat Derby melakukan comeback dan nyaris menang dalam 90 menit. Napas MU diperpanjang Marouane Fellaini mencetak gol di menit ke-95. Ketika adu penalti dijalani MU gagal menjadi pemenang.
Kekalahan tersebut jadi pukulan telak bagi MU bukan hanya karena mereka main di kandang dan tunduk oleh tim Divisi Championship. MU sebenarnya menurunkan cukup banyak pemain utama sejak menit awal. Romelu Lukaku, Jesse Lingard, Nemanja Matic, hingga Eric Bailly dimainkan sejak awal.
Menariknya lagi, Derby bahkan unggul dalam banyak hal secara statistik. Tim tamu membuat 16 tembakan berbanding 14. Menguasai penguasaan bola 53-47, bahkan jumlah passing total tim asuhan Lampard tersebut mencapai 498, sedangkan MU 446 passing.
"Dia membuat kami bermain dengan kepercayaan diri. Kami tahu dengan kemampuan di lapangan dan memperlihatkan itu hari ini. Kami bekerja bersama-sama dan memperlihatkan sebagai kelompok yang kompak," ujar Marriot menyanjung Lampard.
Mourinho Inspirasi Lampard
Lampard dan Mourinho adalah potongan cerita besar jika membicarakan kisah sukses Chelsea. Bersama-sama mereka berdua mengantar The Blues memenangi Premier League 2004/2005 dan 2005/2006. Lampard, yang seorang gelandang, malah jadi top skorer Chelsea di dua periode itu.
Mourinho yang baru datang ke Inggris saat itu tahu benar bagaimana memanfaatkan dan memaksimalkan kemampuan Lampard. Maka Lampard pun berhasil meraih beberapa penghargaan pribadi saat itu. Termasuk jadi runner up Ballon d'Or di belakang Ronaldinho.
Lampard sudah mulai mengambil kursus kepelatihan saat dia secara kontroversial membela Manchester City. Meski hubungannya dengan Mourinho sempat dikabarkan memburuk, toh mereka mengaku tetap saling berkomunikasi saat itu.
Sebelum Derby merekrutnya pada akhir musim 2017/2018, Lampard sempat magang di Chelsea sebagai pelatih tim junior. Siapa sangka, dua bulan setelah memulai karier penuhnya sebagai pelatih, Lampard bertemu Mourinho dan malah meraih kemenangan.
Dalam tahun debutnya sebagai manajer, performa Lampard terbilang oke. Mereka saat ini ada di peringkat enam dengan 16 poin, tapi hanya berselisih 2 poin dari Leeds United di puncak Championship. Rekornya sejauh ini adalah 5 kemenangan 1 imbang dan 3 kalah. Kemenangan atas MU di Old Trafford tentu jadi salah satu capaian terbesarnya sejauh ini.
"Secara personal, dia adalah manajer yang punya pengaruh sangat besar dalam karier saya dua kali, tapi terutama di kesempatan pertama. Saya sepenuhnya menghormati dia."
"Apa yang sudah dia dapatkan sebagai manajer tak perlu dibahas lagi, itu semua sudah ada di buku sejarah. Kemenangan-kemenangan yang didapat, gelar-gelar yang sudah dikumpulkan, tim-tim yang dia beri kesuksesan dan dia kelola. (Sementara) saya hanya bayi di dunia manajerial, jadi jalan saya masih panjang," ucap Lampard sehari sebelum pertandingan.
Tonton juga 'Kejutan Lampard untuk Mourinho':
(din/din)