Dialog antara kepolisian dengan Aremania berlangsung di Malang, Jumat (5/10). Aremania bersikukuh untuk menjalankan nota damai suporter dengan tak menerima bpnek hadir di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (6/10). Mereka juga meminta aparat kepolisian mengatasi ancaman sweepping yang bakal digelar oleh oknum bonek menjelang laga digelar.
"Ada ancaman, bahwa bonek akan melakukan sweeping di sekitar Pasuruan. Kami harap, terutama Polres Malang menyampaikan pengawalan oleh anggota kepolisian Pasuruan untuk kami menuju ke Malang," kata Amin, perwakilan Aremania Pasuruan kepada polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan bahwa Polres Malang sudah berinisiatif untuk berkoordinasi dengan jajaran Polres lain demi menjaga keamanan secara maksimal laga Arema melawan Persebaya.
"Nanti rute yang dilalui Aremania akan dijaga serta dikawal oleh aparat kepolisian. Kami berharap rekan-rekan Aremania juga bisa menjaga situasi dan kondusifitas saat pertandingan digelar," ujar Yade.
Kapolres juga berharap Aremania bisa mencontoh suporter lain dalam mendukung tim kesayangannya. Jangan sampai tragedi di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) hingga menewaskan satu suporter terjadi di Malang.
Sementara, pentolan Aremania, Yuli Sumpil, mengungkapkan bahwa Aremania adalah suporter yang memegang teguh prinsip dan tidak mau dibenturkan dengan aparat keamanan.
"Kami menolak keberadaan bonek di Kanjuruhan," ujar dirijen Aremania itu.
Yuli juga mengusulkan aparat keamanan mengundang semua Aremania dalam membahas keamanan pertandingan. Karena Aremania bukan sebuah organisasi yang ditunjuk ketua maupun pengurus di bawahnya.
Staf Ketua Umum PSSI yang juga CEO Arema FC, Iwan Budianto, ikut hadir dalam pertemuan tersebut. Dia bilang PSSI tengah menyusun kriteria rasis dalam lagu yang dinyanyikan suporter di tribune stadion.
"Nantinya juga ada kuota bagi suporter tamu. Bahwa di masa depan suporter Aremania dan Bonek bisa bertemu dan menjadi satu," kata Iwan.
Iwan berpesan, agar Aremania tak meniru tindakan negatif yang justru merugikan klub dan suporter sendiri. Dukungan positif lebih diharapkan dalam mendukung tim kesayangan.
"Contoh, jangan menyanyikan lagu yang menjelekkan tim lawan," ujar dia.
Dialog juga dihadiri Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri beserta jajarannya. General Manager Arema FC Ruddy Widodo dan Ketua Panpel Arema Abdul Haris.
(fem/fem)