Drama-drama di Fase Grup Asah Mental Timnas U-19

Drama-drama di Fase Grup Asah Mental Timnas U-19

Randy Prasatya - Sepakbola
Sabtu, 27 Okt 2018 14:52 WIB
Indra Sjafri saat konferensi pers menjelang Indonesia vs Jepang di perempatfinal Piala Asia 2018. (Randy Prasatya/detikSport)
Jakarta - Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi tim yang relatif lebih kuat, Jepang. Pelatih Indra Sjafri optimistis pemain siap mental menghadapi laga itu setelah melewati drama-drama di fase grup.

Indonesia harus menang atas Jepang di perempatfinal Piala Asia U-19 untuk mengamankan tiket Piala Dunia U-20 2019 di Polandia. Laga penentuan itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (28/10/2018) malam WIB.

Perjalanan Indonesia sejak fase grup terbilang tak mulus-mulus amat. Sempat menang atas Taiwan di matchday pertama Grup A, Indonesia kemudian keok oleh Qatar dengan skor 5-6, setelah sempat tertinggal 1-6.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Di matchday ketiga, Indonesia berhasil mengalahkan Uni Emirat Arab 1-0. UEA adalah tim yang sebelumnya mampu mengalahkan Qatar dan Taiwan. Kemenangan atas UEA juga tak mudah lantaran harus main dengan 10 orang setelah di awal babak kedua Nurhidayat Haji Haris diganjar kartu kuning kedua.

Segala rangkaian kesulitan itu dinilai bakal mampu menguatkan mental Witan Sulaeman dkk saat meladeni Jepang.

"Bagi kami perjalanan sejak fase grup termasuk drama-drama yang terjadi membuat tim secara mental dan persiapan akan jauh lebih baik. Maka pertandingan besok akan sangat menarik," kata Indra dalam konferensi pers jelang laga di SUGBK, Sabtu (27/10/2018) siang WIB.

"Saya ingin kami dalam 90 menit mewujudkan cita-cita bangsa ini untuk pertama kali lolos ke Piala Dunia," dia menambahkan.

Motivasi Indonesia untuk mengalahkan Jepang akan semakin bertambah dengan adanya momen Hari Sumpah Pemuda. Indra mau Indonesia bangkit dari ketertinggalan di dunia sepakbola.

"Perlu diketahui bahwa 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda. Indonesia bangkit dari penjajahan dan hari ini adalah motivasi kami untuk bangkit mengejar ketertinggalan sepakbola Indonesia," Indra menegaskan.


(ran/fem)

Hide Ads