Momen itu terjadi di Piala AFF 2000. Thailand menjadi tuan rumahnya saat itu. Perjumpaan skuat Garuda dengan The War Elephants sudah terjadi sejak fase grup.
Selain Bima Sakti dan Kurniawan, di skuat Timnas masih ada pemain tenar lain seperti Hendro Kartiko, Gendut Doni Christiawan, Aji Santoso, juga Seto Nurdiantoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada prosesnya, Indonesia lolos ke babak final setelah lolos sebagai runner-up grup, tim yang saat itu dilatih oleh Nandar Iskandar itu mengalahkan Vietnam dengan skor 3-2 saat berduel dalam semifinal di Rajamanggala.
Indonesia menutup turnamen Piala AFF ketiga dengan kekecewaan. Skuat Garuda kembali berhadapan dengan Thailand, juga kalah dengan skor telak 4-1.
Srimaka membukukan hat-trick di laga final yang berlangsung pada 18 November 2000. Penyerang Thailand itu akhirnya menjadi top skorer bersama dengan Gendut Doni dengan catatan sama-sama lima gol.
Piala AFF 2000 menjadi edisi terakhir Bima Sakti di kompetisi sepakbola antarnegara Asia Tenggara. Posisi runner-up menjadi pencapain terbaiknya.
Di Rajamangala, Sabtu (17/11/2018) malam WIB, Indonesia akan melawan Thailand lagi. Pertandingan itu bisa jadi terasa seperti final, karena Indonesia butuh tambahan poin untuk menjaga peluang lolos ke semifinal Piala AFF 2018.
Kurniawan, pencetak tiga gol untuk Indonesia di Piala AFF 2000, kini sudah menjadi asisten pelatih. Sementara itu, Bima Sakti, yang tak bermain di laga final, menjadi peracik strateginya. Bima-Kurniawan mempunyai kans untuk menghapus kenangan pahit di Rajamangala.
(cas/yna)