Aksi Krisna Adi, pemain PSMP bernomor punggung 9, tak lumrah saat menghadapi Aceh United, Senin (19/11). Krisna gagal melakukan eksekusi penalti di menit ke-87 kemudian melakukan sujud sukur. Sepakannya melebar.
Padahal, penalti itu menjadi kesempatan PSMP untuk menyamakan kedudukan dengan kedudukan 2-3. Kiper Aceh United salah menebak tembakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak perlu pelatih hebat, atau orang cerdas untuk menganalisa maksud, tujuan, motif tendangan penalti ini. Pelatih paling bodoh di dunia sekalipun tahu akan kemana arah tendangannya. Jika passsingnya itu tujuannya ke gawang, "coaching point" nya salah semua." Begitulah tanggapan Fakhri.
"Di sepakbola, tidak ada yang lebih menyedihkan selain melihat seorang pemain atau sebuah tim yang tidak ingin menang, tidak berhasrat untuk membuat gol ke gawang lawan." Fakhri menambahkan dengan emoji menangis.
Aksi itu juga direspons Wakil ketua Umum Komisi Disiplin PSSI, Umar Husin, mengaku telah mengetahui hal itu dan akan merapatkan Kamis (22/11).
"Belum bisa (dijelaskan). Kami kan hanya terima data (laporan) PT LIB, kemudian dari sana kami bisa melihat fakta itu apa. Memutuskan itu (adanya) pengaturan kan tidak mudah, yang ada indikasi -indikasi saja, kami belum berani mengatakan ini itu. Besok baru rapat," kata Umar ketika dihubungi detikSport, Rabu (21/11/2018).
"Gambaran besarnya begini, menjelang selesai semua pengen lolos. Nah, ada yang bermain fairplay, ada yang dengan segala cara. kira- begitu lah," dia menambahkan.
Umar mengatakan rapat akan berlangsung pukul 18.00 WIB sore. Adapun yang akan hadir dalam rapat tersebut di antaranya pihak-pihak yang dicurigai.
"Pemain yang nendang terakhir (penalti) itu mungkin akan dipanggil. Cuma datang atau tidak saya tidak tahu," dia menjelaskan.