Tuduhan terhadap Hidayat itu diungkapkan oleh manajer Madura FC, Januar Herwanto, dalam Mata Najwa di Trans7, Rabu (28/11/2018) malam. Peristiwa itu terjadi saat babak delapan besar Liga 2 yang mempertemukan Madura FC melawan PSS Sleman.
Januar menyebut, ketika itu dihubungi oleh Hidayat, diminta agar Madura FC mengalah. Hidayat menawarkan sejumlah uang Rp 100-150 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak pernah melakukan pengaturan skor sebagaimana yang dituduhkan manajer Madura FC. Peristiwa yang disampaikan saudara Januar benar adanya, saya WA, lalu telepon manajer Madura FC, tetapi substansinya yang direkayasa," ungkap Hidayat saat dihubungi pewarta, Kamis (29/11/2018).
"Peristiwa ini diawali teman Sleman telepon untuk gantian menang (kapasitas saya dianggap masih mengelola Madura FC jadi bukan kapasitas sebagai Exco). Saya sambungkan ke manajer Madura. Asalnya dia mau, kemudian dia ragu karena Madura FC away dulu. Akhirnya minta jaminan (kemudian muncul angka 100 - 150 juta). Malam H-1 masih oke. Kemudian pagi hari H dibatalkan. Saya setuju," ujar dia.
"Saya doakan semoga menang. Dan ketika menang saya ucapi selamat. Masalah ada komen-komen lain yang kerjasama dan lain-lain itu saya neruskan saja pesan WA kawan Sleman kepada saudara Januar. Setelah itu saya tidak komunikasi lagi dan tidak ada cerita lain apalagi mengatur skor,"
Hidayat menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan bertanggung jawab. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI.
"Mohon maaf kalau peristiwa ini bikin gaduh. Saya akan ikuti proses dan saya pertangungjawabkan di organisasi. Saya masih pelajari, benarkah saudara Januar akan memperbaiki sepakbola Indonesia atau karena Madura FC tidak lolos semifinal atau ada rencana pembunuhan karakter pribadi saya," ujar dia.
Baca juga: Exco PSSI, Apa Sih Kontribusimu Selama Ini? |