Kante merupakan salah satu gelandang bertahan paling istimewa dalam tiga musim terakhir. Di posisi tersebut, dia membawa Leicester City dan Chelsea meraih gelar Premier League.
Tak hanya itu, Kante juga mampu menjadi pemain terbaik Liga Inggris ketika tampil di depan empat bek. Kante juga mengangkat Piala Dunia 2018 sebagai gelandang bertahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sejak Sarri bergabung dengan Chelsea, Kante disulap menjadi gelandang box to box. Manajer asal Italia itu mengubah sistem permainan Chelsea dan menjadikan Jorginho sebagai gelandang terdalam dan pusat permainan.
Gaya main ini sukses secara keseluruhan. Tapi, Kante yang tampil di posisi tak biasa belum begitu menggigit dan terlihat masih mencoba beradaptasi. Jamie Carragher bahkan sempat menilai Kante biasa-biasa saja di pos baru itu.
Belakangan muncul wacana bahwa Kante bisa dimainkan kembali sebagai gelandang bertahan menggantikan atau sejajar dengan Jorginho. Apalagi Chelsea di akhir pekan lalu kalah dari Tottenham Hotspur saat Jorginho dimatikan.
Baca juga: Chelsea Tanpa Hazard Saat Jumpa PAOK |
"Saya ingin memainkan gelandang tengah yang sangat teknik. Jadi bagi saya gelandang tengah yang pas adalah Jorginho atau Cesc Fabregas. Saya tak mau Kante bermain di posisi ini," kata Sarri pada konferensi pers dilansir Sky Sports.
"Kante, di pertandingan terakhir, ingin (membantu) menuntaskan pertandingan setelah 15 menit pertama, tapi dengan cara yang salah. Dia keluar dari posisinya, terlalu banyak menyerang. Ini mungkin bukan karakteristik terbaik Kante. Itu hanya reaksi atas kesulitan yang dia alami."
"Mungkin itu hanya masalah waktu. Tapi, Kante harus selalu dekat dengan Jorginho. Terutama ketika bola ada di sisi lain. Ketika bola berada di sebelah kiri, dia harus benar-benar dekat dengan Jorginho," jelasnya. (din/cas)