Gatot memenuhi panggilan Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri di gedung Ombudsman, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2018). Gatot diperiksa selama tiga jam. Sejak pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB dan pukul 13.00 hingga 14.00 WIB.
"Alhamdulillah tadi saya sudah memenuhi panggilan dari Bareskrim, khususnya karena di Bareskrim kan ada tim atau satgas yang ditugaskan dan baru saja dibentuk untuk menuntaskan masalah pengaturan skor yang selama ini sangat mengganggu, meresahkan sehingga mengakibatkan di antaranya prestasi sepakbola Indonesia itu jarang membaik," kata Gatot setelah keluar dari ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sampaikan bahwa Kemenpora bersama Satgas Bareskrim ini, fully, sepenuhnya mendukung agar masalah ini tuntas," dia menambahkan.
Gatot juga menyebut membawa beberapa dokumen dalam pemeriksaan itu. Di antaranya, peraturan perundang-undangan dan dokumen yang dapat dijadikan referensi penyidik dalam menyelidiki mafia pengaturan skor, berupa berkas yang berisi hasil pemeriksaan Kemenpora terhadap salah satu runner.
"Berkasnya peraturan perundang-undangan sama tentang referensi umum. Kami sampaikan juga pada tanggal tertentu di 2015, pada saat Tim Sembilan masih bekerja, kami telah memanggil seorang runner yang kami asumsikan bisa jadi whistleblower. Tapi faktanya yang bersangkutan tidak menjadi whistleblower. Ini kami serahkan satu copy-nya kepada penyidik," tutur Gatot.
Gatot menyampaikan ada dua di antara 25 pertanyaan penyidik, yang menjurus pada dua pertandingan sepakbola. Penyidik menanyakan kepada Gatot, apakah mengetahui bagaimana jalannya pertandingan tersebut. Gatot pun menjawab tidak tahu.
"Dua pertanyaan yang terkait dengan 'apakah saudara mengetahui ada suatu pertandingan yang berlangsung pada tanggal x, antara kesebelasan ini dan kesebelasan ini. Dan tanggal y, ini melawan ini'. Saya katakan kami tidak memonitor secara khusus karena yang sifatnya teknis itu di luar kewenangan kami (Kemenpora)," ujar Gatot.
Gatot kemudian mengaku telah memberitahu penyidik tentang adanya seorang runner yang mau menemui dirinya terkait soal pengaturan skor.
"Sempat disampaikan tapi tidak diformatkan dalam bentun BAP-nya. Itu saya sampaikan ke penyidik," ujar Gatot.
Baca juga: Kapolri dan Kasus Bola |