Exco dan Komdis PSSI Diciduk karena Atur Skor, Siapa Lagi Terseret?

Exco dan Komdis PSSI Diciduk karena Atur Skor, Siapa Lagi Terseret?

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Jumat, 28 Des 2018 16:46 WIB
Siapa lagi terlibat dalam skandal pengaturan skor sepakbola Indonesia? Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta - Setelah adanya dugaan pengaturan skor di sepakbola Indonesia, seorang komite eksekutif (exco) dan anggota Komisi Disiplin PSSI ditangkap polisi. Siapa lagi yang akan terseret?

Diawali dari blak-blakan tentang pengaturan skor di laga-laga Liga Indonesia di acara Mata Najwa belum lama ini, Satgas anti mafia bola dibentuk.

Sebuah tindakan nyata dilakukan pada Kamis (28/12/2018). Johar Lin Eng, Ketua Asprov (asosiasi provinsi) Jateng sekaligus anggota exco PSSI dibekuk di Bandara Halim Perdana Kusuma dan kini sudah dijadikan sebagai tersangka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johar disebut sebagai perantara dengan mafia sepakbola yang berinisial Mr P. Selain itu, Johar juga diklaim menawarkan Persibara Banjarnegara untuk menjadi tuan rumah di babak 32 besar Liga 3 2018, dengan syarat harus menyetor Rp500 juta.


Masih di hari yang sama Satgas Anti Mafia Bola menangkap dua orang lainnya, yaitu Priyanto dan Anik Yuni Artika Sari di dua lokasi di Jawa Tengah yang berbeda. Priyanto merupakan mantan anggota komisi wasit, sedangkan Anik adalah putri dari Priyanto yang juga merupakan wasit futsal profesional dari Jateng.

Dari penangkapan ketiga tersangka, polisi mengungkapkan peran masing-masing. Polisi menerangkan bahwa Johar kongkalikong dengan Piryanto untuk mencari wasit yang bisa diajak kompromi untuk sebuah pertandingan. Sedangkan Anik diduga berperan sebagai perantara yang menyalurkan uang dari manajer klub untuk dibagi dengan Priyanto dan Johar.


Operasi Satgas Anti Mafia Bola berlanjut. Pada Jumat (28/12) pagi WIB, seorang anggota Komdis PSSI diringkus di sebuah hotel di Yogyakarta. Dia dalah Dwi Irianto, yang akrab disapa sebagai Mbah Putih.

Mbah Putih dituding mengatur partai-partai di kompetisi Liga 3 Indonesia. Dia tercatat menerima uang sebesar Rp15 juta untuk memuluskan langkah Persibara, dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan sebelum diterbangkan ke Jakarta.

Skandal pengaturan skor sepakbola Indonesia diyakini melibatkan lebih banyak pihak lagi. Pada acara Mata Najwa itu, dua orang exco lainnya Hidayat dan Papat Yunisal juga disebut terlibat. (rin/din)

Hide Ads