Madrid menjamu Ajax di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (6/3/2019) dinihari WIB. Dengan kemenangan 2-1 di Amsterdam, Los Blancos sesungguhnya cuma butuh minimal hasil imbang saja untuk lolos.
Akan tetapi, Madrid memperlihatkan performa buruk di pertandingan itu. Ajax sukses menciptakan dua gol cepat dalam 18 menit pertama, lewat Hakim Ziyech dan David Neres untuk memimpin 2-0 di babak pertama untuk unggul agregat 3-2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga gol terjadi di babak kedua. Dusan Tadic memperbesar skor Ajax yang dibalas gol Marco Asensio yang menghidupkan peluang El Real. Namun hanya dua menit berselang, Lasse Schoene menciptakan gol keempat guna memastikan kelolosan Ajax dengan agregat 5-3, sekaligus mengubur harapan sang juara bertahan.
Kekalahan ini menandai kekalahan ketiga Madrid beruntun setelah sebelumnya dihajar Barcelona di kompetisi domestik. Pasukan Santiago Solari itu tercatat hanya sekali menang dalam lima pertandingan terakhirnya, yaitu ketika unggul tipis 2-1 atas Levante.
Berikut adalah statistik-statistik kekalahan Madrid yang disusun Opta, sebagaimana dirangkum oleh AS:
- Madrid adalah juara bertahan Liga Champions pertama yang gagal lolos ke perempatfinal sejak Chelsea pada 2012/13 (tersingkir di babak grup).
- Kekalahan dari Ajax 1-4 adalah kekalahan dengan margin terbesar yang diderita Madrid di sebuah laga kandang di kompetisi Eropa.
- Ajax melaju di fase knockout Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 22 tahun. Terakhir kali Ajax mencapainya di 1996/97 ketika klub Belanda itu mengalahkan Atletico Madrid di perempatfinal.
- Madrid menderita empat kekalahan beruntun di Bernabeu untuk ketiga kalinya dalam sejarah klub. Sebelumnya terjadi di 1995 dan 2004.
- Ajax adalah tim tamu yang ketiga yang mampu mencetak empat atau lebih gol di sebuah pertandingan Liga Champions di Bernabeu. Bayern Munich pernah melakukannya saat menang 4-2 di Februari 2000, dan Schalke saat unggul 4-3 di Maret 2015.
- Ajax hanya menjadi tim kedua yang berhasl mengeliminasi Real Madrid dari sebuah duel Eropa setelah kalah di leg pertama di kandang sendiri, setelah Odense Boldklub pada 1994/95 di kompetisi UEFA. (rin/cas)