.webp)
MU mendapat penalti di injury time saat bertandang ke markas Paris Saint-Germain di leg kedua 16 besar Liga Champions, Kamis (7/3/2019) dinihari WIB. Presnel Kimpembe melakukan handball setelah terdeteksi lewat VAR.
Marcus Rashford menjadi eksekutor. Tembakan pemain 21 tahun itu tak bisa dibendung Gianluigi Buffon. PSG pun tersingkir setelah kalah 1-3 karena kalah agresivitas gol tandang dari agregat 3-3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak PSG tentu tak senang dengan penalti tersebut. Bahkan, Neymar meluapkan emosinya di Instagram dengan menganggap wasit bikin keputusan yang salah setelah melihat VAR.
Gerrard memaklumi kekecewaan dari pihak PSG, namun sepakat dengan keputusan Wasit. Pria yang kini melatih Rangers F.C. itu menyebut VAR adil dalam hal ini, meski fans Liverpool akan lebih senang MU tersingkir.
"Aturan adalah aturan. Kami semua harus menghormatinya. Aturannya tentu tidak akan berubah selama satu musim. Ini adalah apa adanya," kata Gerrard seperti dikutip dari Sky Sports.
"Mendengarkan komentar beberapa pejabat tentang itu sangat menarik karena mereka mengatakan keputusan penalti itu benar dan wasit benar, tetapi ketika saya melihatnya sendiri, pemain belakang PSG sangat tak mungkin melakukannya," sambungnya
"Ini pukulan untuk PSG, tetapi jika Anda melihat aturannya itu adalah keputusan yang tepat."
"Itulah sebabnya VAR sangat penting, karena tanpa itu Manchester United akan tersingkir, yang akan bagus dari sudut pandang fans Liverpool, tetapi itu akan menjadi ketidakadilan," Gerrard melanjutkannya sambil tertawa.
(ran/mrp)
