Otavio, 35 tahun, menjadi salah satu pemain yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan sekalipun proses naturalisasinya belum rampung. Pesepakbola asal Brasil mengaku sudah lama mengidam-idamkan bisa membela Timnas Indonesia.
"Itu mimpi saya bisa pakai jersey Timnas. Negara yang saya cintai. Saya datang sejak 2010 dan bermimpi bisa main di Timnas. Sudah 10 tahun saya di sini, anak saya bahkan sudah lebih Indonesia dibanding Brasil. Saya berdoa setiap hari supaya bisa bantu Timnas. Mimpi kedua saya bisa membuat orang Indonesia senang," ujar Dutra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi Dutra bertekad untuk membalas keraguan tersebut. Pengalamannya sebagai pemain akan dibuktikannya bersama Timnas Indonesia.
"Saya dua kali juara bersama Persipura Jayapura dan Bhayangkara FC. Kalau mau lihat kualitas saya. Sekarang saya sudah masuk Timnas dan mau kerja untuk Timnas dan semua teman," sambung pesepakbola berusia 35 tahun itu.
"Saya sudah pengalaman di Indonesia dan Eropa. Puji Tuhan saya juga sudah berprestasi di sini. Sekarang saya mau bantu pemain muda. Komunikasi kami juga lancar dan banyak dari mereka yang sudah sama-sama dengan saya di klub,"
Kesan Dutra kepada Simon
Dutra pun mengaku tak memiliki masalah dalam adaptasi. Dia sudah mengenal Simon sehingga tahu apa yang diinginkan pelatih asal Skotlandia tersebut.
"Saya sudah kenal coach Simon itu sudah sejak 2017, dan juara bersama dia. Pelatih yang bagus mulai dari luar lapangan. Dia sangat disiplin, waktu makan, pemain harus istirahat. Dia pelatih yang sangat profesional," ungkapnya.
"Untuk di dalam lapangan tidak perlu diragukan lagi. Dia membawa timnya juara. Dia pelatih yang sangat pintar dalam membaca lawan, dan melatihnya bagus. Bisa tanya kepada pemain, mereka senang dalam latihan karena dia pelatih yang memang pintar," katanya menambahkan.
Attachments area (ads/rin)