Minggu (10/3/2019) kemarin, seorang penyusup masuk ke lapangan St Andrew's Stadium, tempat digelarnya laga Birmingham City kontra Aston Villa. Penyusup ini kemudian memukul gelandang Villa Jack Grealish, sebelum akhirnya diamankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait penyerang Grealish, pelaku sudah ditahan dan akan disidang. Tapi kekhawatiran terkait insiden-insiden ini terlanjur meningkat.
"Kita sudah sampai di titik di mana melarang fans individual atas aksi masuk ke lapangan tidaklah cukup untuk jadi hukuman. Itu tak bisa jadi pencegahan yang cukup," tulis Phil Neville di BBC.
"Sebab ini terus terjadi dan kekhawatiran saya adalah, bakal butuh sebuah insiden di mana pemain ditusuk atau terluka serius hingga segala sesuatunya berubah. Apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir sudah menunjukkan seberapa besar masalahnya."
"Tapi saya sejujurnya berpikir bahwa segala sesuatunya sudah lebih buruk dalam beberapa waktu ini dan situasinya seharusnya jadi perhatian besar untuk klub-klub dan badan-badan terkait."
"Tindakan drastis diperlukan, entah dari pengurangan poin atau dengan mengosongkan stadion dan membuat klub-klub bermain secara tertutup. Saya juga merasa para pemain dan manajer perlu mengambil sikap," ungkapnya.
Neville teringat kejadian di mana petenis Monica Seles ditusuk penyusup pada sebuah pertandingan di tahun 1993 silam. Mantan bek Manchester United dan tim nasional Inggris ini takut akan ada korban jatuh lebih dulu, sebelum akhirnya perubahan dibuat.
"Saya tak mau terlalu mendramatisasi segala sesuatunya, tapi semua orang ingat apa yang terjadi pada pemain tenis Monica Seles, yang ditusuk di lapangan di sebuah pertandingan pada 1993," ungkapnya.
Baca juga: Emery Akhirnya Bisa Taklukkan MU |
"Kita perlu mulai melindungi para pemain dengan layak, karena yang diperlukan hanyalah salah satu dari orang-orang yang masuk ke lapangan ini menggenggam pisau atau senjata lainnya, dan pesepakbola-lah yang akan terluka di lain waktu," tandas Neville. (raw/fem)