Performa Dybala di Juventus menurun sejak kedatangan Ronaldo pada musim panas tahun lalu. Setelah mencetak 22 gol dalam 33 penampilan Serie A musim lalu, pemain 25 tahun itu baru bikin lima gol di 28 laga musim ini.
Salah satu penyebab meredupnya Dybala adalah perubahan posisi bermain. Jika musim lalu dia banyak dimainkan sebagai penyerang lubang (30 kali), musim ini posisinya kerap digeser ke kanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia 14 kali bermain sebagai penyerang sayap musim ini, sementara baru 10 kali sebagai penyerang lubang. Padahal di posisi penyerang lubang-lah dia paling produktif dalam mencetak gol, menghasilkan enam dari 10 gol sejauh ini.
Satu gol didapatkan saat bermain di posisi kanan, satu gol lain dari posisi gelandang serang, lalu dua gol dari posisi ujung tombak.
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri memang cenderung memilih memainkan dua penyerang tengah, biasanya menduetkan Ronaldo dengan Mario Mandzukic. Ronaldo sendiri bisa sekaligus menjembatani permainan dari lini tengah, sehingga kerap kali perannya berbenturan dengan Dybala.
Baca juga: Ditinggal Griezmann, Atletico Incar Dybala? |
Persoalan taktik inilah yang membuat Dybala kesulitan musim ini, hingga diyakini bakal hengkang, bukannya hubungan dengan Ronaldo.
"Cristiano adalah orang yang baik dan dia tak pernah punya masalah dengannya. Mereka punya hubungan yang bagus kok," ujar kakak Dybala, Gustavo, dalam wawancara dengan radio Futbolemico di Argentina.
"Ada sejumlah kesalahpahaman saja terkait taktik, karena, mari jangan lupa mereka punya posisi-posisi bermain yang sama," imbuhnya seperti dilansir Football Italia.