Bonek Dilarang Hadir di Stadion Maguwoharjo, Persebaya Minta Klarifikasi PSS

Bonek Dilarang Hadir di Stadion Maguwoharjo, Persebaya Minta Klarifikasi PSS

Ristu Hanafi - Sepakbola
Rabu, 10 Jul 2019 20:03 WIB
Sidik Tualeka, ofisial Persebaya Surabaya, keberatan dengan Bonek tak bisa dampingi Bajul Ijo di laga dengan PSS Sleman. (dok pribadi)
Jakarta -
Manajemen PSS Sleman memutuskan untuk tak memberikan jatah tiket kepada Bonek saat menjamu Persebaya Surabaya. Manajemen Bajul Ijo keberatan.

Persebaya bertandang ke markas PSSI dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (13/7). Di laga itu, Persebaya berpotensi tak didampingi Bonek, sebab panpel PSS memutuskan tidak memberikan kuota tiket kepada suporter Bajul Ijo.

Manajemen Persebaya tak terima. Mereka meminta klarifikasi dari manajemen dan panpel PSS dengan datang langsung dari Surabaya ke Sleman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tujuan kami datang untuk silaturahmi dan meminta klarifikasi langsung dari pihak manajemen PSS. Pertemuan hangat dan kondusif antara manajemen Persebaya dan PSS, koordinator tribune dari Surabaya, membahas terkait larangan Bonek mendukung langsung penampilan Persebaya," kata perwakilan manajemen Persebaya, M. Sidik Tualeka, saat ditemui wartawan di Stadion Maguwoharjo, Rabu (10/7/2019).

"Kami keberatan dengan pelarangan ini, karena menurut kami Bonek sudah mengalami banyak perubahan. Ke mana-mana sudah memberikan kenyamanan bagi tuan rumah, sudah mampu menjadi tim tamu yang baik," ujarnya.

"Bonek merasa sangat dirugikan, karena selama dua pekan terakhir sudah melakukan persiapan untuk berangkat bersama ke Sleman," dia menambahkan.

Dalam pertemuan tersebut, Sidik menyebut hasil sementara masih deadlock. Pihak kepolisian bersikukuh tak memberi rekomendasi Persebaya datang dengan suporternya, sedangkan manajemen PSS akan mempertimbangkan aspirasi dari Persebaya dan Bonek.


Sidik mengungkapkan sejumlah insiden yang muncul saat kehadiran Bonek merupakan aksi oleh oknum. Dia optimistis Bonek tak bikin ulah di Sleman.

"Kejahatan yang dilakukan itu adalah oknum, jangan korbankan jumlah suporter yang sangat besar. Karena teman-teman yang berafiliasi di tribune puluhan ribu, tertib, taat aturan. Oknum bisa diproses hukum, tapi kenapa harus mengorbankan tribun yang jumlahnya sangat banyak," ujar pria yang akrab disapa Alex itu.

Sidik, yang bekas wartawan itu, juga menyampaikan catatan perjalanan Bonek bertandang ke beberapa tim tamu yang disebutnya terbilang dinamis.

"Kami punya catatan dinamis, dulu di Bantul pernah gagal, setelah itu mampu di Magelang, meski dilarang suporter Persebaya datang menunjukkan ke publik bisa dukung tim dengan baik, lancar. Di Bali, Piala Presiden hampir sepekan di Bandung, tidak terjadi apa-apa. Kami berharap hal positif ini bisa dipertahankan, dan manajemen PSS bisa mengubah keputusan," Alex memaparkan.

Terlepas dari persoalan jatah tiket jelang laga PSS vs Persebaya ini, Alex berharap suporter kedua tim tetap menjaga persaudaraan. Dia juga mengimbau kepada Bonek agar menghargai apapun keputusan nanti dari panpel dan kepolisian.

"Yang sudah datang ke Sleman tetap jaga kondusivitas, tidak berulah, kalau tak bertiket kami harap pulang. Jangan sampai nama baik Bonek yang sudah besar ini hancur gara-gara segelintir oknum," dia menambahkan.




(fem/fem)

Hide Ads