Ribut dengan K-League: Juventus: Kami Letih, Juga Kena Macet

Ribut dengan K-League: Juventus: Kami Letih, Juga Kena Macet

Yanu Arifin - Sepakbola
Kamis, 01 Agu 2019 02:53 WIB
Juventus dinilai melanggar kontrak pertandingan dengan K-league All Star. (Foto: Rifqi Ardita Widianto / detiksport)
Turin - Juventus dituduh melanggar kontrak saat menghadapi K-League All Star. Bianconeri membantahnya, dengan mengaku keletihan dan kena macet.

Laga Juventus vs K-League All Star di Seoul World Cup Stadium, Jumat (26/7/2019) berbuntut panjang. Usai pertandingan yang berakhir 3-3 itu, Si Nyonya Tua dinilai melanggar sejumlah kontrak pertandingan.

Juventus dinilai tidak memainkan Cristiano Ronaldo, yang terdapat dalam kontrak. Selain itu, raksasa Serie A tersebut juga menunda pertandingan serta mengecewakan penggemar di sesi makan malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, banyak penggemar sepakbola di Korea kesal karena Juventus tidak memainkan Ronaldo. CR7 itu diklaim enggan bermain, yang kemudian sempat dibantah pelatih Maurizio Sarri karena punya masalah pada ototnya.




Kasus itu berbuntut panjang usai Juventus dituntut. K-League pun melayangkan protes ke Serie A dan AFC terkait sikap kesebelasan Eropa tersebut.

Juventus pun akhirnya membuat bantahan. Lewat presidennya langsung, Andrea Agnelli, mereka membantah melanggar kontrak kesepakatan yang tertera.

"Setiap pemain tampil di Korea, bermain di pertandingan, kecuali satu: Cristiano Ronaldo, yang diharuskan, menurut staf medis kami, beristirahat karena kelelahan otot setelah pertandingan di Nanjing (melawan Inter Milan), yang digelar 48 jam sebelumnya laga di Seoul," kata Agnelli, dilansir Euronews.

"Karena itu, Mr Presiden, saya jelas menolak tuduhan tentang perilaku yang tidak bertanggung jawab, sombong, mengabaikan penggemar, yang selalu kami hormati. Tidak ada seorang pun di Juventus ingin membawa reputasi buruk ke K-League, Asosiasi Sepakbola Korea, dan Konfederasi Sepakbola Asia," ucap Agnelli.


Lebih lanjut, Agnelli juga menjelaskan alasan penundaan pertandingan. Selain keletihan, juara bertahan Liga Italia itu mengaku tidak mendapat pengawalan di jalan sehingga terjebak macet.

"Juventus tiba di hotel pada pukul 4:30 dini hari. Tidak ada waktu untuk istirahat atau mengadakan kegiatan pra-pertandingan," ungkap bos Juventus itu.

"Tidak ada pengawalan polisi yang diberikan ke bus Juventus. Lalu lintas sangat sibuk dan pelatih juga kena macet selama hampir dua jam, sesuatu yang belum pernah terjadi dalam pengalaman kami di seluruh dunia," jelasnya.





(yna/mrp)

Hide Ads