Liverpool sudah sejak 2015 disokong New Balance dalam penyediaan apparel. Kontrak bernilai 45 juta paun itu akan habis musim panas 2020 dan Liverpool rencananya bakal mencari pabrikan lain.
Liverpool merasa mereka pantas mendapat nilai kontrak yang lebih baik dan juga area pemasaran yang lebih luas. Hal itu yang jadi alasan mengapa Liverpool tidak ingin memperpanjang karena New Balance bukan nama besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
New Balance mengklaim bahwa mereka bisa memberikan angka minimal 45 juta paun per tahun untuk kontrak baru di tahun 2020. Alhasil, New Balance mengugat Liverpool di pengadilan niaga London karena dianggap sudah melanjar perjanjian.
Setelah dua pekan melalui persidangan, keputusan yang keluar malah merugikan New Balance. Sebab, alasan yang diutarakan tidak cukup kuat untuk tetap melanjutkan kerjasama dengan Liverpool.
Alhasil, Nike pun bisa sesegera mungkin menuntaskan kontrak kerjasama dengan Liverpool yang efektif per Juli 2020. Memang Nike hanya memberikan kontrak 30 juta paun per tahun, tapi mereka mampu menawarkan pembagian hasil 20 persen dari setiap penjualan jersey Liverpool.
Belum lagi, Nike juga akan membantu pemasaran Liverpool lewat beberapa bintang iklan topnya seperti LeBron James, Serena Williams, dan Drake.
"Kami akan melanjutkan kerjasama dengan New Balance di sisa musim ini, bersamaan dengan persiapan musim depan bersama penyuplai jersey baru kami," demikian pernyataan resmi klub.
"Klub menyatakan bahwa proses yang dilakukan ini demi kebaikan klub dan suporter. LFC ingin memastikan bahwa semua suporter di dunia bisa mendapatkan jersey tim."
(mrp/ran)