Jakarta -
Timnas Indonesia U-22 akan melawan
Vietnam di final sepakbola putra
SEA Games 2019.
Rahmad Darmawan berpesan agar Garuda Muda mewaspadai dua kekuatan utama lini depan Vietnam.
Indonesia akan menghadapi Vietnam di Rizal Memorial Stadium, Selasa (10/12) pukul 19.00 WIB. Kedua tim sebelumnya sudah bertemu di fase grup, di mana
Fire Dragon Warriors berhasil menang 2-1.
Kala itu, Indonesia kebobolan lewat sundulan yang berawal dari
set piece dan satu tendangan jarak jauh. Khusus bola-bola atas, tim asuhan
Park Hang-seo sudah mencetak delapan gol dari sundulan sepanjang SEA Games 2019. Dua hal ini yang harus diwaspadai
Evan Dimas dkk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kan ada golnya itu (melawan Vietnam), satu dari
corner kick, satu dari
long range shoot. Dua hal itu, juga hindari untuk membuat pelanggaran di sepertiga bawah dan tidak memberi ruang kepada lawan untuk melakukan tendangan dari luar kotak penalti," ujar pelatih yang akrab disapa RD itu kepada
detikSport.
RD melihat Vietnam menyadari kekuatan Indonesia saat melakukan
deep defending. Untuk menyiasatinya, Vietnam akhirnya menggunakan tendangan jarak jauh untuk mencetak gol ke gawang
Nadeo Argawinata.
"Memang cara untuk melawan
compact defense itu ada empat, satu penetrasi, kedua
combination play, ketiga
wing play, keempat
long range shoot. Yang dibuat (Vietnam)
long range shoot. Setelah mereka gagal kombinasi, gagal penetrasi,
wing play juga kalah, mereka main dengan
long range shoot (dan berhasil)."
Vietnam lemah dalam situasi serangan balikMeski begitu, RD melihat Indonesia bisa mengandalkan serangan balik saat melawan Vietnam. Hal ini terbukti saat mengalahkan Thailand dan Singapura di fase grup.
"Timnas cepat dalam hal
counter attack. Kecepatan pemain-pemain kita sangat membantu sekali. Saya rasa coach Indra dalam beberapa pertandingan juga sudah bekerja untuk itu ya, untuk bermain dengan cara seperti itu," kata RD.
"Vietnam juga lini belakangnya nggak kuat dalam menghadapi
counter attack. Contoh gol Indonesia (dicetak
Sani Rizki Fauzi) walaupun kena tiang dari bola
crossing, tapi proses awalnya kan
counter attack, dan beberapa kali mereka kesulitan menghadapi situasi serangan balik dari pemain-pemain yang cepat."
RD memprediksi laga final kali ini akan berjalan ketat. Namun ia tetap yakin di tangan
Indra Sjafri, Garuda Muda bisa membawa pulang medali emas.
"Imbang ya, kekuatannya. Tapi saya pasti mendukung Indonesia, karena ini eksistensi pelatih lokal yang dipertaruhkan. 55-45 peluangnya," tutup eks pelatih Timnas Indonesia itu.
Simak Video "Video PSSI Bantah Indra Sjafri Latih Timnas U-22: Sudah Ada Gerald"
[Gambas:Video 20detik]