Sampai saat ini, belum ada langkah-langkah yang diambil BOPI terkait utang PT LIB ke Sriwijaya. Padahal, saat manajemen Sriwijaya FC audiensi ke BOPI, ketua BOPI Richard Sam Berra menjanjikan mediasi dengan PT LIB.
"Kami pertanyakan keseriusan BOPI dalam selesaikan utang PT LIB kepada klub. Sampai saat ini, kami belum mendapatkan kejelasan kapan BOPI undang kami untuk mediasi dengan PT LIB," ungkap Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, dalam keterangan persnya, Selasa (10/3/2020).
Sedianya, BOPI sempat menjanjikan mediasi PT LIB dan Sriwijaya pada 13 Februari 2020. Bahkan, Richard sempat menegaskan bahwa Liga 2 2020 bisa saja diundur agar masalah utang klub bisa selesai lebih dulu, di mana kick off akan dilangsungkan pada 14 Maret mendatang.
Adapun utang PT LIB ke Sriwijaya FC adalah sebesar Rp 3,4 miliar, yang berasal dari rating televisi, Elite Pro Academy, dan subsidi klub di Liga 1 2017 serta Liga 2 2018. Laskar Wong Kito sendiri tak masalah jika utangnya dilunasi dengan dicicil.
Hendri menambahkan, Sriwijaya FC juga paham dengan kondisi keuangan PT LIB. Namun, klub meminta timeline pembayarannya jelas.
"Sampai saat ini, kami belum ada kata sepakat dengan PT LIB atau komitmen permohonan penyelesaian tagihan dengan PT LIB," kata Hendri.
"Karena itu, kami berkirim surat kepada BOPI untuk menagih janji mediasi antara kami dengan PT LIB. Kami menuntut agar rekomendasi Liga 2 tidak diberikan jika PT LIB tidak segera melunasi utang," lanjutnya.
(ran/yna)