Di Balik Isyarat 'Ssstt' Bruno Fernandes ke Guardiola

Di Balik Isyarat 'Ssstt' Bruno Fernandes ke Guardiola

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Jumat, 13 Mar 2020 11:00 WIB
LINZ, AUSTRIA - MARCH 12: (FREE FOR EDITORIAL USE) In this handout image provided by UEFA, Bruno Fernandes of Manchester United runs with the ball during the UEFA Europa League round of 16 first leg match between LASK and Manchester United at Linzer Stadion on March 12, 2020 in Linz, Austria. The match is played behind closed doors as a precaution against the spread of COVID-19 (Coronavirus).  (Photo by UEFA - Handout/UEFA via Getty Images )
Bruno Fernandes mengungkap alasannya menyuruh Pep Guardiola tutup mulut. (Foto: UEFA via Getty Images/UEFA - Handout)
Manchester -

Gelandang Manchester United Bruno Fernandes membuat isyarat tutup mulut kepada manajer Manchester City Pep Guardiola. Fernandes mengungkap alasannya.

Insiden itu terjadi di pengujung Derby Manchester yang dimenangi Man United 2-0 pada Minggu (8/3/2020). Saat itu Fernandes sedang berdiri di dekat garis tepi lapangan tak jauh dari area teknik Guardiola.

Pesepakbola Portugal itu kemudian meletakkan telunjuknya di depan mulutnya yang mengarah ke Guardiola. Isyarat tersebut dilakukan setelah Guardiola mengonfontrasi pemain baru MU tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fernandes mengaku, isyarat tersebut dilakukan dia karena Guardiola membuatnya kesal. Namun, Fernandes tetap menghormati mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu.

"Aku sudah membicarakan hal ini dengan beberapa teman dan beberapa orang berpikir 'Pep sudah memenangi segalanya, siapa sih Bruno yang kurang aja kepada dia?', tapi kupikir ini tentang respek sih," kata Bruno kepada Sky Sports.

ADVERTISEMENT

"Sekarang aku berpikir dari sudut pandang di luar lapangan, aku tidak melakukannya lagi kalau ada di lapangan sekarang. Tapi saat itu kata-katanya dia kepadaku membuatku kesal, dan di atas lapangan aku sedikit gugup, ya aku memang jenis pemain seperti itu."

"Aku menghormati Pep kok dan apa yang sudah dia menangi, dan apa yang sudah dia lakukan untuk sepakbola karena dia mengubah mentalitas di dalam sepakbola. Tapi di momen itu dia tidak pantas mendapatkan respekku di atas lapangan," lugas mantan bintang Sporting CP itu.




(rin/cas)

Hide Ads