Asosiasi Pemain dan Klub Premier League Belum Sepakati Pemotongan Gaji

Asosiasi Pemain dan Klub Premier League Belum Sepakati Pemotongan Gaji

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Jumat, 03 Apr 2020 10:18 WIB
BRIGHTON, ENGLAND - DECEMBER 04: The Premier League logo appears in rainbow colours in support of  the LGBT community during the Premier League match between Brighton & Hove Albion and Crystal Palace at American Express Community Stadium on December 04, 2018 in Brighton, United Kingdom. (Photo by Mike Hewitt/Getty Images)
Asosiasi Pemain dan klub Liga Inggris belum menyepakati pemotongan gaji (Mike Hewitt/Getty Images)
London -

Asosiasi Pemain Profesional Inggris (PFA) meminta pemain menunda pemotongan gaji dari klub. Sebab sampai saat ini belum ada kesepakatan final dengan klub-klub Inggris.

Menyusul pandemi corona, Premier League bersama kompetisi olahraga lain di seluruh dunia terhenti sampai waktu tidak ditentukan. Kondisi ini membuat keuangan klub jadi terganggu karena tidak ada pemasukan.

Imbasnya klub-klub Inggris harus melakukan penyesuaian pengeluaran terutama terkait gaji para pemain dan staf. Berbeda dengan Barcelona, Juventus, dan Atletico Madrid yang memotong gaji pemainnya, sejauh ini klub-klub Premier League malah memangkas pemasukan staf non-sepakbola.

Hal itu dilakukan Tottenham Hotspur, Newcastle United, dan Norwich City, yang lantas mengundang kritik banyak pihak termasuk Pemerintah Inggris. Mereka menilai langkah ini tidak bijak mengingat pemain punya gaji selangit sehingga harusnya tidak masalah jika dipotong minimal 20 persen.

Terkait kritik tersebut, PFA selaku wadah para pesepakbola profesional di Inggris dari level Premier League sampai League Two angkat bicara. Menurut PFA, para pemain bukannya menolak pemotongan gaji tapi memang belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan pihak klub.



Oleh karenanya, PFA akan mengadakan pembicaran lebih lanjut dengan Asosiasi Manajer Inggris (LMA), Premier League, dan juga FA terkait mekanisme penyesuaian gaji. PFA juga ingin tahu bagaimana kondisi keuangan klub masing-masing.

"Berlawanan dengan yang diberitakan media bahwa PFA tidak pernah meminta para pemain menolak pemotongan gaji. Apa yang masih kami bicarakan saat ini adalah mencari metode yang terstruktur dan padu agar semua klub mendapat keadilan," ujar pernyataan resmi PFA

"Para pemain sudah bicara ke kami bahwa staf non-sepakbola itu sangat vital untuk klub dan mereka tidak ingin adanya pemotongan yang tidak adil. Tidak adil tentunya untuk masyarakat luas jika kami menggunakan dana bantuan pemerintah."

"Kami menerima bahwa pemain harus mau bersikap adil dan meringankan beban keuangan klub akibat COVID-19 demi kelangsungan masa depan mereka dan juga olahraga ini. Kami menyarankan kepada para pemain untuk menerima kenyataan ini."

Lebih lanjut, PFA juga meminta klub yang finansialnya sehat untuk tetap membayar penuh gaji pemain dan seluruh sfafnya. Sejauh ini baru skuat Leeds United yang secara sukarela dipotong gajinya demi menyehatkan keuangan klub di saat pandemi corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(mrp/mrp)

Hide Ads