Liga 1 Rehat, Gaji Pemain dan Ofisial PSS Sleman Dibayar 25 Persen

Liga 1 Rehat, Gaji Pemain dan Ofisial PSS Sleman Dibayar 25 Persen

Jauh Hari Wawan S - Sepakbola
Minggu, 05 Apr 2020 15:08 WIB
PSS Sleman
Shopee Liga 1 dihentikan, gaji pemain dan ofisial PSS Sleman dibayarkan 25 persen (Foto: Ristu Hanafi/dettikcom)
Jakarta -

Kepastian gaji pemain PSS Sleman kini sudah menemui titik terang. Manajemen telah melakukan pertemuan untuk memutuskan besaran gaji di tengah penghentian liga.

PSSI memutuskan menyetop Shopee Liga 1 2020 karena pandemi virus corona. PSSI menetapkan bahwa bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020 adalah status keadaan tertentu darurat bencana.

Dalam surat keputusan itu, selama kompetisi dihentikan, klub diperbolehkan membayar gaji para pemain dan ofisial sebesar 25 persen dari nilai gaji bulanan yang tertera di kontrak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait hal tersebut, Manajer PSS Sleman, Danilo Fernando menjelaskan jika pihaknya akan mematuhi aturan. Artinya, PSS akan memberikan gaji 25 persen dari nilai kontrak kepada pemain maupun ofisial hingga bulan Juni.

"Terkait masalah gaji, direksi PSS akan mengikuti peraturan yang ada di surat keputusan yang dikeluarkan oleh PSSI," ujar Danilo.

ADVERTISEMENT

Namun, Danilo memastikan jika pemain akan menerima gaji utuh atau 100 persen untuk bulan Maret.

"Keputusan dari Direksi PSS ialah bulan Maret 100 persen gaji. Sementara April, Mei dan Juni 25 persen gaji," tambahnya.

Selain masalah gaji, Danilo menjelaskan jika manajemen Super Elang Jawa memutuskan untuk memperpanjang libur pemain. Pemain dijadwalkan akan diliburkan hingga 29 Mei 2020 mendatang. Pemain pun diberikan menu latihan selama berada di rumah.

"Kami memutuskan libur sampai 29 Mei. Namun para pemain tetap mendapatkan porsi latihan sendiri di rumah masing-masing untuk menjaga kondisi fisik," kata Danilo.

Tim pelatih, kata Danilo, juga akan terus melakukan pengawasan kepada para pemain. Dia meminta kepada seluruh penggawa Elang Jawa agar mematuhi protokol keselamatan dari dokter tim.

"Nanti akan ada protokol keselamatan dari dokter tim dan manajemen buat selama di rumah. Itu harus dilakukan semua official dan pemain," tegasnya.




(nds/nds)

Hide Ads