Nemanja Matic mengagumi mantan pelatihnya, Jose Mourinho. Sekalipun Matic mengakui, Mourinho bisa sangat menyeramkan ketika tim yang dilatihnya kalah.
Gelandang bertahan Serbia itu diasuh Mourinho di Chelsea dan Manchester United. Dari kerjasama itu, Matic memenangi satu medali juara Premier League yang diraihnya saat berkostum 'biru' pada 2014/2015.
Setelah empat musim di London Barat, Matic hijrah ke Manchester. Di bawah manajer Portugal itu, Matic nyaris tidak tergantikan di lini tengah MU sehingga membuat 69 penampilan di semua kompetisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini Mourinho dikenal sebagai pelatih yang ceplas-ceplos bahkan tidak segan mengkritik pemainnya sendiri ketika hasil yang diraih timnya tidak sesuai harapan. Matic mengonfirmasinya dalam sebuah tanya jawab dengan Football Beyond Borders di Instagram.
"Tergantung sih. Kalau Anda menang, dia itu orang yang paling baik. Tapi kalau Anda kalah, Anda akan menghindari dia di tempat latihan. Tapi dia itu pelatih yang menakjubkan," ungkap pesepakbola berusia 31 tahun itu, yang dikutip Metro.
Kursi manajer MU yang semula ditempati Mourinho digantikan Ole Gunnar Solskjaer pada akhir 2018. Tangan dingin Solskjaer mulai menunjukkan hasil menjanjikan setelah Setan Merah kembali dalam persaingan finis empat besar di Liga Inggris, dan masih dalam perburuan trofi Piala FA dan Liga Europa.
"Ole adalah manajer yang hebat. Kupikir dia sudah meningkat pesat sejak dia tiba di United, dan dia sekarang berbeda. Aku yakin dia punya masa depan yang cerah di sini, dan dia akan memenangkan kami banyai trofi," kata Matic.
(rin/krs)