.webp)
Di tengah persiapan negara lain terkait penyelenggaraan kegiatan olahraga yang tambal sulam karena virus corona, PSSI justru optimistis jadwal pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 masih berjalan sesuai agenda semula.
Ajang itu akan berlangsung 20 Mei hingga 12 Juni tahun depan meskipun situasi saat ini masih dalam transisi pembatasan sosial berskala besar pandemi COVID-19.
Merespons optimisme itu, Amali menyambut optimisme PSSI dengan positif. Menurutnya, tak ada alasan untuk meragukan apalagi pemerintah juga dalam status penyelenggara single event terbesar sejagat tersebut.
"Saya kira Piala Dunia ini akan menjadi penyelenggaraan kita bersama. Bukan hanya PSSI sendiri, saya, kita, PSSI akan konsentrasi di Timnas," kata Amali kepada pewarta di Kantor Kemenpora, Senayan.
Kemampuan Indonesia menggelar pesta olahraga juga didukung dengan pengalaman Merah Putih yang sukses menggelar multievent level Asia, Asian Games 2018. Maka, level single event pun diyakini tak akan ada masalah.
"Kalaupun tidak ada pengunduran dari FIFA, kita tetap siap-siap. Pemerintah siap. Tidak ada masalah itu," ujarnya.
Di luar persiapan teknis Piala Dunia U-20, PSSI juga sudah memulai training camp U-19 usai libur Lebaran. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memantau latihan pemain secara virtual sebagai pengganti pemusatan latihan yang tidak bisa dilaksanakan secara langsung karena imbas pandemi virus corona.
"Jika di pertengahan bulan ini mereka sudah menyiapkan satu training camp saya kira sepanjang protokol itu bisa dijalankan dengan benar tak ada masalah buat kita. Ya, kita bersama-sama. PSSI kan bagian dari kita tak ada masalah. Mereka juga laporkan ke kita, latihan virtual, juga tidak ada masalah," kata politis Golkar itu.
Menyoal Shin yang akan kembali ke Indonesia, Menpora juga meyakini PSSI bisa melakukan itu. "PSSI bisa lah itu. Kan Instansi yang lain tahu apa yang dikerjakan PSSI itu tugas negara," tegas dia.
(mcy/aff)
