Pengamat: Shin Bukan Pelatih Kaleng-kaleng, Takkan Asal Jeplak

Pengamat: Shin Bukan Pelatih Kaleng-kaleng, Takkan Asal Jeplak

Mercy Raya - Sepakbola
Sabtu, 20 Jun 2020 15:40 WIB
Shin Tae-yong untuk pertama kalinya menggelar latihan bersama Timnas senior Indonesia. 30 pemain hadir dalam pemusatan latihan ini.
Pengamat: Shin Bukan Pelatih Kaleng-kaleng, Takkan Asal Jeplak. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Pengamat sepakbola Tommy Welly bicara perihal polemik antara Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang melatih timnas Indonesia, dengan PSSI.

Sebelumnya, Shin Tae-yong curhat mengenai sejumlah hal dan kondisinya saat ini. Salah satunya mengenai kendala COVID-19 jika harus meninggalkan negaranya untuk meneruskan program latihan timnas di Indonesia.

Ia juga punya rencana membawa Timnas U-19 menggelar pemusatan latihan di Korsel. Tapi permintaan Shin belum dikabulkan oleh PSSI yang justru meminta Shin cepat datang ke Jakarta untuk mempersiapkan pemusatan latihan Timnas U-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, PSSI sudah mengumumkan pembentukan Satgas tim nasional untuk mengatur persiapan menuju Piala Dunia U-20 2021. Salah satu yang kemudian ditegaskan Ketua Satgas Timnas Indonesia Syarif Bastaman adalah agar Shin segera ke Indonesia.

"Kami minta pekan depan. Kami lihat pekan depan dia datang atau tidak. Jika tidak harus kami evaluasi. Mungkin dipecat," kata Syarif.

ADVERTISEMENT

Menurut pengamat nasional Tommy Welly, Shin Tae-yong pasti punya alasan sendiri sehingga bisa blak-blakan. Ia pun lantas mempertanyakan keberadaan Satgas Timnas, khususnya pernyataan seputar kemungkinan Shin dipecat.

"Latar belakang Shin berbicara blak-blakan pasti karena ada situasi yang dia pikirkan. Yang kita tangkap adanya ketidaknyamanan, ketidakpuasan Shin terhadap situasi. Maka diungkapkanlah itu. Nah, respons PSSI dengan membentuk Satgas Timnas dan membuat situasinya semakin runyam, panas," kata Tommy perbincangan dengan detikSport, Sabtu (20/6/2020).

"Padahal Shin itu pelatih profesional yang sudah terikat kontrak. Dia juga bukan pelatih kaleng-kaleng karena reputasinya sangat bagus. Bahkan levelnya dunia. Artinya, tugas yang fungsinya mengawasi dan mengevaluasi seharusnya yang levelnya di atas dia, atau minimal setara. Tapi ini justru Satgas membuat pernyataan pertama saja langsung ancaman pecat."

"Jadi menurut saya sangat tak proporsional. Kalau mengevaluasi, memang Satgas itu apa? Mau evaluasi dari sisi apa. Bila (evaluasi) hak dan kewajiban kerja cukup lewat kontrak. Begitu pun dengan hasil, targetnya tercapai atau tidak? Ini kerja saja belum," tuturnya.

(Selanjutnya: Dugaan masalah komunikasi)

Bicara lebih lanjut soal curhat Shin, Tommy menduga ada masalah komunikasi antara pelatih asal Korsel itu dengan PSSI. Bukan tak mungkin pula Shin Tae-yong merasa janggal dengan perubahan sikap PSSI dalam hitungan bulan sejak ia awal melatih.

"Kenapa Shin berbicara seperti itu mungkin dari komunikasi yang tidak nyambung (dengan federasi). Dia dihadapkan pada situasi yang tak bisa dia tahan. Paradoks juga karena waktu Desember, federasi begitu percayanya kepada Shin dengan menyerahkan semua level timnas di tangannya, kemudian (enam bulan setelahnya) dibentuk Satgas. Jadi tak proposional menurut saya," katanya.

"Sebagai pelatih yang sudah level dunia, tentu dia tahu apa yang dia ucapkan dan konsekuensinya. Tidak asal. Jadi indikasinya sudah kelihatan, ujungnya sudah kelihatan. Jelas buat saya sebagai pengamat, semoga dugaan saya salah, tapi sepertinya Shin akan dihadapkan pada posisi dipecat atau mundur," tegas Tommy.

Tommy juga mengkritisi pengelolaan timnas yang amburadul di tubuh federasi sepakbola Indonesia. "Menurut saya pengelolaan timnas yang amburadul. Menghadapi event besar, keinginan besar, harapan besar, tapi upayanya masih amatir, amburadul pengelolaannya. Mau pakai level kualitas dunia, tapi treatmentnya tak bisa, pendekatannya tak bisa, akhirnya terjadilah yang seperti ini."

Pria yang karib disapa Towel ini pun sekali lagi menyatakan bahwa ada komunikasi yang tidak berjalan antara PSSI dengan Shin Tae-yong sehingga ada polemik seperti sekarang.

"Itu kan sudah menunjukkan bahwa sebelumnya dia sudah bicara tapi tak nyambung. Akhirnya, dia ungkapkan semua apa yang menjadi ketidaknyamanan dia. Dia kan bukan pelatih kaleng-kaleng. Enggak mungkin dia asal jeplak," tegasnya.


Hide Ads