Liverpool Terbebas dari 'Kutukan' di Liga karena... Air Kencing?

Liverpool Terbebas dari 'Kutukan' di Liga karena... Air Kencing?

Bayu Baskoro - Sepakbola
Sabtu, 27 Jun 2020 14:45 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - JUNE 24: Liverpool banners are seen covering the empty seats ahead of the Premier League match between Liverpool FC and Crystal Palace at Anfield on June 24, 2020 in Liverpool, England. (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Liverpool diyakini terbebas dari 'kutukan' di liga berkat air seni mantan pemainnya. (Foto: Getty Images/Shaun Botterill)
Liverpool -

Liverpool diyakini terkena 'kutukan' di Liga Inggris oleh Bruce Grobbelaar, legenda The Reds. Dia lalu menangkal tulah tersebut dengan air seninya. Kok bisa?

Liverpool harus menunggu selama 30 tahun untuk bisa meraih gelar juara Premier League pertama mereka. Kali terakhir klub asal Merseyside itu menjadi kampiun liga yakni pada 1990, saat kompetisi masih berformat Divisi Satu.

Sebelum dipastikan menjadi juara pada musim ini, Liverpool kerap dianggap terkena 'kutukan' di Premier League lantaran selalu gagal menjadi juara. Salah satu orang yang percaya dengan hal tersebut ialah Grobbelaar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan kiper Liverpool di era 1980-an dan 1990-an itu mengungkapkan jika The Reds mendapat 'kutukan' dari salah seorang dukun dari negaranya, Zimbabwe. Kejadiannya terjadi pada 1992 di kala Divisi Satu berubah format menjadi Premier League.

1990:  Liverpool goalkeeper Bruce Grobbelaar (left) takes on Brian McClair of Manchester United during a Barclays League Division One match at Old Trafford in Manchester, England.  Mandatory Credit: Ben  Radford/AllsportBruce Grobbelaar, mantan kiper Liverpool. (Foto: Ben Radford/Allsport)

"Saya memiliki kesaksian di 1992. Waktu itu saya disponsori bir Zambezi dan mereka mengirim pula tukang tenung ke sini (Anfield)," kata Grobbelaar kepada BT Sport.

ADVERTISEMENT

"Dia berkeliling di sekitar gawang dan menaruh ekor kambing miliknya, memercikkan air ke kedua gawang, mengambil mikrofon serta berseru 'Jika kalian tidak memainkan Bruce Grobbelaar di sini, kalian tidak akan pernah memenangkan liga lagi'," sambungnya.

Pada musim tersebut, posisi Grobbelaar sebagai penjaga gawang Liverpool mulai tergeser oleh David James dan hanya memainkan enam pertandingan saja sepanjang tahun. Dia kemudian hengkang dari Anfield pada 1994.

Entah kebetulan atau tidak, performa Liverpool juga mulai menukik sejak 1992. The Reds kalah bersaing dengan Manchester United, yang mendominasi Premier League pada periode 1990-an, serta selalu gagal finis di posisi pertama klasemen.

Grobbelaar Menangkal 'Kutukan' dengan Air Kencingnya

'Kutukan' itu dipercaya Grobbelaar sebagai penyebab Liverpool selalu gagal menjadi juara liga. Eks kiper berjuluk The Jungleman tersebut kemudian menemukan penangkal teluh itu, yakni dengan kencing di dua gawang Anfield.

Grobbelaar pernah mencobanya pada tahun 2014, tetapi dia diusir ketika baru mengencingi salah satu gawang. Kesempatan keduanya datang pada musim panas 2019, ketika dirinya menjalani laga seremonial di Anfield.



"Saya memenuhi tugas saya. Musim lalu saya bermain di laga seremonial di sini, kami berada di ruang ganti dan seseorang berkata 'Anda harus melakukannya hari ini'," ujar Grobbelaar.

"Saya mengiyakannya dan mengambil botol air dan buang air kecil di dalam botol itu. Pada akhir babak pertama saya memercikkan seluruh tiang di gawang depan The Kop, di babak kedua saya mencipratkannya ke tiang gawang di depan tribun Anfield Road. Itu dilakukan pas akhir musim lalu," kenangnya.

Upaya Grobbelaar menangkal tenung tersebut membuahkan 'hasil'. Liverpool tampil trengginas di musim 2019/2020 dan sukses menyegel gelar juara di pekan ke-31.

Aneh tapi nyata, bukan?


Hide Ads