Ketika Sepakbola Jadi Tidak Penting untuk Nuri Sahin

Ketika Sepakbola Jadi Tidak Penting untuk Nuri Sahin

Novitasari Dewi Salusi - Sepakbola
Kamis, 13 Apr 2017 08:49 WIB
Foto: Reuters / Kai Pfaffenbach
Dortmund - Insiden ledakan yang menyerang bus Borussia Dortmund benar-benar mengguncang Nuri Sahin. Wajah-wajah ketakutan para pemain Dortmund akan selalu membekas dalam pikiran Sahin.

Tiga ledakan terjadi di dekat bus tim Dortmund saat sedang dalam perjalanan menuju Signal Iduna Park jelang pertandingan leg pertama perempatfinal Liga Champions melawan AS Monaco, Rabu (12/4/2017) dinihari WIB. Ledakan tersebut merusak kaca jendela bus dan melukai Marc Bartra.

Peristiwa itu membuat pertandingan harus ditunda. Pada akhirnya, UEFA memutuskan pertandingan dimainkan keesokan harinya, kurang dari 24 jam setelah insiden ledakan terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Keputusan tersebut mengundang kritik dan tanda tanya. UEFA dinilai terlalu memaksakan para pemain Dortmund untuk tetap tampil tak lama setelah mengalami serangan. Sementara pelatih Dortmund, Thomas Tuchel, menyebut keputusan UEFA diambil tanpa mempertimbangkan kondisi para pemainya.

Sahin sendiri mengaku sulit berkonsentrasi ke pertandingan setelah insiden yang terjadi. Gelandang asal Turki itu bahkan baru bisa sejenak melupakan kejadian tersebut dan fokus ke pertandingan saat dimasukkan Tuchel di babak kedua.

"Sulit bicara soal ini, sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat. Kami sering menonton insiden serupa di TV dan itu jauh, jauh dari kami, bahkan ketika di Istanbul, di negara saya, di malam tahun baru. Itu dekat tapi juga sangat jauh dari kami dan tadi malam kami merasakan bagaimana ada di situasi seperti itu dan saya tidak mengharapkan siapapun merasakannya," ujar Sahin yang tampak emosional saat diwawancara stasiun TV Norwegia, Viasat, usai pertandingan seperti dikutip Telegraph.

"Sampai saya ada di atas lapangan di babak kedua, sejujurnya saya tidak berpikir soal sepakbola. Tadi malam saya tidak menyadari apa yang terjadi dan ketika saya sampai di rumah, istri dan putra saya menunggu di depan pintu dan kemudian saya merasa betapa beruntungnya kami."

"Saya tahu sepakbola sangat penting. Kami cinta sepakbola, kami menderita bersama sepakbola, kami cinta sepakbola. Saya tahu kami dapat banyak uang dan punya kehidupan yang sangat bagus, tapi kami manusia. Ada banyak hal yang lebih dari sepakbola di dunia ini dan tadi malam kami merasakannya."

Ketika Sepakbola Jadi Tidak Penting untuk SahinSven Bender, Marcel Schmelzer, dan Nuri Sahin berjalan menuju mobil setelah bus tim rusak akibat ledakan (Foto: Getty Images/Maja Hitij)
Sahin mengaku masih merinding jika mengingat kejadian tersebut. Dia juga tak akan pernah melupakan seperti apa ekspresi wajah teman-teman setimnya setelah ledakan terjadi.

"Saya merinding. Ketika kami di dalam bus tadi malam, saya tidak bisa melupakan wajah-wajahnya (teman-teman setim). Saya tidak akan pernah melupakan wajah-wajah ini dalam hidup saya. Ketika saya melihat Marc (Bartra) di sana, dan saya duduk di sebelah Schmelzer dan saya tidak akan pernah melupakan wajah Schmelzer. Itu tak bisa dipercaya," kata Sahin.

Dortmund pada akhirnya menyerah 2-3 dari Monaco dalam pertandingan tunda yang digelar Rabu (12/4/2017) malam WIB di Signal Iduna Park.

(nds/mfi)

Hide Ads